jpnn.com - Bila Anda termasuk peggemar sushi, begini tips konsumsinya agar tetap membawa manfaat sehat dan aman bagi kesehatan tubuh.
Ada yang bilang sushi itu sehat, tetapi ada juga yang berpendapat sebaliknya. Kalau kata dr. Alvin Nursalim, SpPD, dari KlikDokter, sushi bisa baik tapi juga bisa tidak. Hal tersebut bergantung pada komposisi dan cara pengolahan sushi itu sendiri.
BACA JUGA: Doyan Sushi? ini 10 Menu yang Paling Sehat
"Tergantung dari komposisi dan cara pengolahannya, sushi memang bisa menjadi makanan yang sehat atau justru tidak sehat," ujar dr. Alvin.
Apabila sushi yang dikonsumsi mengandung ikan salmon atau tuna, dr. Alvin mengatakan bahwa makanan ini dapat menjadi lebih sehat. Sebab, keduanya banyak mengandung protein dan omega-3 yang baik bagi kesehatan.
BACA JUGA: Mulai Es Kepal Hingga Sushi
“Jika Anda mengonsumsi menu sushi berbentuk udang yang digoreng, tentu kandungan nutrisinya tidak sebaik ikan salmon atau tuna,” sambung dr. Alvin.
Lantas, bagaimana dengan ikan mentah yang menjadi bahan dasar sushi? Pasalnya, konsumen sulit mengetahui dari mana asalnya ikan atau kualitas bahan yang dipakai, apakah terkontaminasi atau tidak.
Jangan cemas, Anda dapat melakukan langkah-langkah pencegahan dan tips makan sehat di bawah ini:
1. Hanya makan di restoran yang terjamin
Makan ikan mentah dapat menyebabkan bahaya kesehatan, termasuk keracunan makanan oleh bakteri salmonela dan Vibrio vulnificus, serta menelan parasit seperti cacing gelang, cacing pita, dan cacing pipih bersama dengan ikan.
"Ikan mentah beku yang diperjualbelikan harus berada pada suhu -15 derajat Celsius selama minimal tiga hari, supaya bisa menghancurkan sebagian besar parasit tersebut," ujar juru bicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics di New York, Malina Malkani, RDN, seperti dikutip di The Healthy.
2. Pilih ikan yang kandungan merkurinya lebih rendah
Manusia memang bukan “laboratorium berjalan” yang bisa dengan mudah mengidentifikasi kandungan merkuri pada ikan. Meski demikian, Anda tetap bisa mengurangi risiko paparan merkuri yang berbahaya bagi kesehatan dengan mengonsumsi ikan yang lebih kecil, seperti salmon atau cod.
Sebaliknya, Malkani mengatakan, sebaiknya batasi atau hindari ikan berukuran besar seperti swordfish, hiu, dan makerel.
3. Hindari terlalu banyak kecap asin
Rasanya ada yang kurang kalau sushi belum dicelupkan ke mangkuk kecap asin, bukan? Sayangnya, bumbu yang satu ini punya kandungan natrium yang tinggi. Satu sendok makan kecap asin dapat memiliki hingga 1.024 miligram natrium.
The American Heart Association merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 2.300 miligram natrium dalam sehari. Jika lebih dari itu, Anda berisiko mengalami penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi.
4. Batasi tempura
Seperti telah disinggung dr. Alvin sebelumnya, udang goreng atau tempura adalah salah satu jenis sajian sushi yang harus benar-benar dibatasi. Ini karena satu porsi tempura mengandung hampir 1.600 kalori, yang mana 60 persen di antaranya berasal dari minyak yang tidak sehat.
Baiknya hindari juga tempura sayuran atau apa pun yang digoreng dengan metode deep frying.
5. Perhatikan porsi
Meski tersaji dalam ukuran yang kecil, Anda tetap tidak dianjurkan untuk mengonsumsi sushi secara berlebihan, misalnya menyantap sepuasnya di restoran berkonsep all-you-can-eat. Karena bagaimanapun juga, sushi menggunakan nasi putih yang mengandung kalori. Bila konsumsinya berlebihan, Anda pun terancam mengalami kegemukan atau obesitas.
6. Dampingi dengan nasi merah
Jika memungkinkan, tanyakan kepada pihak dapur restoran apakah tersedia nasi merah sebagai alternatif.
Para peneliti di Harvard School of Public Health menemukan, orang-orang yang makan nasi merah dua kali seminggu memiliki risiko lebih rendah untuk terkena diabetes tipe 2.(NB/RN/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy