jpnn.com, JAKARTA - SELEDRI merupakan sayuran dengan rasa yang unik.
Seledri (Apium graveolens) memiliki kandungan air yang tinggi dan rendah kalori.
BACA JUGA: 4 Khasiat Jus Seledri, Bikin Penyakit Ini Tidak Berkutik
Banyak manfaat kesehatan yang terkait dengan sayuran hijau ini.
Seledri mengandung antioksidan, vitamin, mineral, dan fitonutrien dan memainkan peran penting dalam mengelola banyak masalah kesehatan.
BACA JUGA: 5 Sayuran Terbaik yang Wajib Anda Konsumsi, Bikin Deretan Penyakit Ini Kabur
Seledri bisa membantu mengurangi risiko kanker, peradangan, meningkatkan kesehatan jantung, dan meningkatkan pencernaan.
Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Stylecraze.com.
BACA JUGA: 4 Manfaat Air Rebusan Daun Seledri, Bikin Tubuh Makin Seksi
1. Mengurangi Risiko Kanker
Seledri kaya akan antioksidan yang membantu melawan radikal bebas pemicu penyakit kanker.
Ini mengandung dua flavonoid bioaktif, apigenin dan luteolin yang bisa membunuh sel kanker dalam tubuh.
Apigenin adalah agen kemopreventif, dan sifat antikarsinogeniknya menghancurkan radikal bebas dalam tubuh untuk mendorong kematian sel kanker.
Ini juga mempromosikan autophagy, suatu proses di mana tubuh menghilangkan sel-sel disfungsional yang membantu mencegah penyakit.
Properti antikanker luteolin menghambat proses proliferasi sel.
Flavonoid dalam seledri ini berpotensi untuk mengobati kanker pankreas dan payudara.
Seledri juga dikatakan memiliki polyacetylenes bioaktif. Senyawa kemo-protektif ini memiliki potensi untuk mencegah berbagai formasi kanker.
2. Menurunkan Peradangan
Seledri penuh dengan antioksidan fitonutrien yang memiliki sifat antiinflamasi.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Kedokteran Harbin (Tiongkok) menemukan bahwa sayuran ini juga merupakan sumber flavonol yang penting.
Studi lain yang dilakukan oleh Ohio State University menemukan bahwa jus seledri atau ekstrak seledri juga mengurangi aktivitas protein tertentu yang terkait dengan peradangan.
Ekstrak biji seledri dikatakan memiliki sifat antiinflamasi. Seledri juga mengandung senyawa bernama luteolin yang bisa mencegah peradangan pada sel otak.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas King Saud (Riyadh) pada tikus menunjukkan bahwa seledri bisa menghambat pertumbuhan Helicobacter pylori, bakteri penyebab gastritis (radang selaput perut).
3. Menurunkan Tingkat Tekanan Darah
Seledri ditemukan mengandung fitokimia yang disebut phthalides, yang melemaskan dinding arteri dan meningkatkan aliran darah.
Ini juga memperluas otot polos di pembuluh darah dan membantu menurunkan tekanan darah.
Sebuah penelitian di Iran yang dilakukan pada tikus mengaitkan sifat antihipertensi seledri dengan fitokimia yang sama.
Seledri juga kaya akan nitrat yang bisa membantu menurunkan tekanan darah.
Ulasan lain dari profil fitokimia ekstrak biji seledri juga menunjukkan bahwa hal itu bisa menurunkan tingkat tekanan darah.
Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, seledri sering disebut sebagai makanan “keren” yang bisa menurunkan tekanan darah.
Studi lain menemukan bahwa jus seledri segar yang dicampur dengan cuka diberikan kepada wanita hamil di Afrika Selatan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
4. Meningkatkan Kesehatan Kardiovaskular
Seledri biasanya diberikan sebagai agen antihipertensi dalam pengobatan tradisional. Ini bisa membantu menjaga kesehatan jantung.
Sebuah studi yang dilakukan di Iran menemukan bahwa ekstrak daun seledri bisa meningkatkan berbagai parameter kardiovaskular seperti kolesterol, trigliserida, dan LDL (kolesterol jahat).
Seledri tinggi polifenol yang memiliki manfaat antiinflamasi dan kardiovaskular.
5. Mempromosikan Neurogenesis dan Mencegah Kehilangan Memori
Seledri bisa mengurangi risiko kehilangan memori. Sebuah studi yang dilakukan di Universitas JiNan (Tiongkok) menemukan bahwa ada hubungan antara luteolin (flavonoid yang ditemukan dalam seledri) dan penurunan tingkat kehilangan memori terkait usia.
Luteolin menenangkan peradangan otak dan bisa membantu dalam pengobatan gangguan peradangan saraf.
Dengan demikian, ini juga bisa membantu mengurangi risiko neurodegenerasi.
Apigenin, flavonoid bioaktif yang ditemukan dalam seledri, diyakini membantu neurogenesis (pertumbuhan dan perkembangan sel saraf). Namun, faktor ini belum bisa dibuktikan pada manusia.
Apigenin juga bisa berkontribusi pada kesehatan neuron. Namun, penelitian tidak jelas dalam hal ini.
6. Membantu Pencernaan
Sekali lagi, penelitian terbatas dalam hal ini. Namun, bukti anekdot menunjukkan bahwa seledri bisa meningkatkan kesehatan pencernaan.
Serat alami yang ditemukan dalam seledri menjadikannya makanan penting untuk sistem pencernaan.
Serat larut dalam seledri difermentasi oleh bakteri di usus besar.
Proses fermentasi ini menghasilkan asam lemak rantai pendek yang salah satunya (butirat) meningkatkan kesehatan saluran cerna.
Seledri juga mengandung serat tidak larut dan dapat melancarkan buang air besar.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany