6 Modus Penipuan Pengemis Paling Mengerikan di Indonesia

Rabu, 02 Maret 2016 – 19:04 WIB
Ilustrasi. Daily Mail

jpnn.com - BERITA tentang pengemis kaya baru saja menghebohkan Kota Wolverhampton, West Midlands, Inggris. Di sana, pengemis disebut-sebut bisa mendapatkan uang sekitar Rp 9,3 juta dalam sehari. Bahkan, dalam setahun, penghasilan mereka bisa mencapai Rp 2,2 miliar. 

Sebenarnya, persoalan pengemis juga banyak terjadi di Indonesia. Bahkan di Indonesia, beberapa orang rela untuk menyamar sebagai pengemis dengan kondisi yang mengerikan agar mendapat belas kasih dari masyarakat yang dermawan. Bisa jadi penghasilan mereka tak main-main. 

BACA JUGA: Jokowi Diminta Tak Hanya Marah tapi...

Bahkan, Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan pernah melansir bahwa pengemis di Jakarta bisa mengantongi penghasilan sekitar Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta perhari. Artinya, pengemis Jakarta bisa mendapatkan penghasilan Rp15 juta sampai Rp 20 juta sebulan.

 

BACA JUGA: OSO: Masyarakat Papua Barat Berpikiran Maju

Berikut modus penipuan pengemis paling “mengerikan” di Indonesia yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Pengemis pura-pura tangan dan kaki buntung

BACA JUGA: Cara Mudah Menanamkan Semangat Berbangsa dan Bernegara

Pengemis golongoan ini mencari iba dengan berpura-pura kehilangan tangan dan kaki. Padahal, si pengemis melipat dan mengikat tangannya ke belakang badannya. Dia lantas menggunakan baju lengannya agak longgar, sehingga terlihat seperti orang buntung.

Sama seperti modus pura-pura tangan buntung. Pengemis yang berpura-pura kaki buntung akan melipat kakinya ke belakang. Mereka lantas mengenakan celana agak longgar. Pengemis ini akan duduk di jalan mengharapkan belas kasih dari para dermawan.

 

2. Pengemis pura-pura buta

Golongan ini biasanya memakai tongkat dan kacamata untuk meminta belas kasih. Namun modus ini kerap terbongkar oleh petugas saat melakukan penertiban. Tapi, tentu saja ada juga orang yang benar-benar buta yang memang butuh pertolongan saat berada di jalanan. Pada November 2015 lalu, petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Barat mendekati dua pengemis yang pura-pura saat mengemis di warung pinggir jalan. Saat didekati petugas, dua pengemis langsung lari terbirit-birit. Dua pengemis itu yakni Nasari (32) dan Darto (50).

 

3. Pengemis borokan pakai terasi

Pengemis jenis ini akan membuat luka bohongan di bagian tubunya agar pengguna jalan iba saat melihatnya. Luka bohongan itu diolesi terasi untuk mengundang lalat, sehingga terkesan bahwa luka tersebut sudah busuk dan butuh biaya pengobatan.

 

4. Pengemis pura-pura hamil

Tak jarang ditemukan pengemis wanita yang tampak hamil di lampu merah. Mereka tampak keletihan saat bergerak. Padahal, itu hanya modus. Di balik perutnya yang buncit, si pengemis menyelipkan bantal dan hanya pura-pura hamil. Mereka mengiba seolah butuh bantuan untuk biaya persalinan. 

 

5. Sekeluarga tidur di gerobak

Tak jarang pengemis pura-pura tidur di gerobak bersama istri. Modus seperti ini biasanya marak pada bulan Ramadhan. Kemudian pada siang hari, suami menarik gerobak yang isinya anak dan istri. 

Modus ini dilakukan untuk memunculkan kesan bahwa sekeluarga tersebut tidak memiliki tempat tinggal, sehingga dermawan merasa iba dan memberikan belas kasih.

 

6. Pengemis gendong balita di jalan

Anak kecil menjadi salah satu cara ampuh bagi pengemis untuk mendulang rupiah. Dengan membawa anak balita, warga akan semakin iba sehingga dengan ikhlas akan memberikan uang. Cara seperti ini sengaja digunakan para pengemis. Kadang anak sengaja didandani semiris mungkin, lalu disuruh mengemis. Biasanya ada juga pihak yang dengan sengaja menyewakan anak sebagai properti mengemis. (one/ps/mas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil Ketua MPR Rayakan Cap Go Meh di Pontianak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler