6 Napi Kabur Ditangkap Kembali, Begini Pengakuan Mereka

Selasa, 19 September 2017 – 02:08 WIB
Enam narapidana yang kabur dari Lapas Sijunjung, Sumbar, berhasil ditangkap lagi. Enam napi lainnya masih dalam perburuan. Foto: padeks/jpg

jpnn.com, PADANG - Tim gabungan kepolisian Polres Sijunjung baru berhasil menangkap enam dari 12 narapidana yang berhasil melarikan diri dari Lembaga Permasyarakatan (LP) Muaro Sijunjung.

Dari pengakuan enam narapidana yang tertangkap, mereka telah merencanakan pelarian itu sejak sepekan sebelumnya. Mereka memilih kabur pada Minggu (17/9) sore karena minim penjagaan.

BACA JUGA: 3 Tahanan Kabur dari Polres Jakbar, 2 Ditembak Mati

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, 12 orang napi tersebut telah merencanakan kabur

Waktunya diset pada hari Minggu mengingat sistem penjagaan dinilai relatif longgar. Para napi memutuskan memanfaatkan kesempatan tersebut.

BACA JUGA: 3 Tahanan yang Kabur dari Polres Jakbar Berhasil Ditangkap

“Kami sudah lakukan penyelidikan secara intensif, dan ternyata aksi tersebut sudah direncanakan sejak seminggu sebelumnya. Waktunya dipilih bersamaan dengan jadwal makan siang,” tegas Wakapolres Sijunjung, Kompol H Siregar, kemarin.

Iptu Nasrul Nurdin menambahkan, sekitar 30 menit berlangsungnya perburuan terhadap 12 orang kawanan tahanan, tim gabungan baru berhasil mencokok tiga orang. Yakni atas nama Junaidi, Eki Nopriana, dan Ardianto.

BACA JUGA: 8 Tahanan Kabur dari Rutan Polres Jakarta Barat

Ketiganya ditangkap di jalan lintas Nagari Simancung, Kecamatan Kupitan, setelah sebelumya sempat menaiki mobil truk pengangkut pasir dari Muaro Sijunjung-Simancung.

Mobil yang mereka tumpangi sempat dikejar petugas hingga sang sopir truk, Malta, 27, merasa curiga dan memutuskan mendadak menginjak rem dan memasang rem tangan hingga melompat ke luar.

“Saya awalnya tidak tahu kalau mereka tahanan kabur. Mereka berjumlah empat orang, menyetop mobil saya di Muaro Sijunjung, dua duduk di depan dan dua lagi naik ke bak belakang. Namun satu di antaranya berhasil kabur saat disergap petugas,” jelas Malta ketika dimintai keterangan di Mapolres Sijunjung, kemarin (18/9).

Sekitar pukul 01.15 kemarin, Risman Saogok dan Nasrul Efendi ditangkap dalam sebuah lokasi acara kesenian randai di kawasan Muaro Gambok. Ketika itu mereka sempat berpura-pura berlagak seperti warga biasa.

Namun, sejumlah pemuda curiga hingga langsung diamankan ke pos siskamling setempat.

Lalu, sekitar pukul 02.00, giliran Randi alias Datuak ditangkap petugas di Nagari Pamuatan. Dia ditangkap ketika berjalan kaki di sebuah jalan umum menuju kedai.

“Alhamdulilah, kami sudah berhasil menangkap 6 orang dari 12 orang napi kabur dari LP Muaro Sijunjung. Seluruhnya untuk sementara waktu ditahan di Mapolres Sijunjung,” tukas Nasrul Nurdin.

Kasat Reskrim Iptu Dharmawan menambahkan, selain mengamankan 6 pelaku tahanan kabur, Polres Sijunjung juga mengamankan sejumlah senjata tajam dari tangan para pelaku, berikut tiga unit HP.

Dari hasil interogasi, salah seorang enam pelaku ternyata diketahui sebagai pelaku penusukan petugas LP Muaro Sijunjung Doni.

Kepala LP Muaro Sijunjung, Marten mengatakan, jumlah warga binaan sebanyak 309 orang, sementara kapasitas maksimalnya hanya 150 orang. Sedangkan petugas seluruhnya 35, petugas khusus jaga 14 orang. Maka untuk penjagaan digelar sistem shift 3X24 jam, dengan pola 5-5-4 setiap kali 8 jam. Petugas disiagakan 2 di depan dan 3 belakang.

“Idealnya satu petugas mengawal 3 orang warga binaan, atau paling banyak 1 berbanding 5. Namun kenyataannya sistem pengamanan selama ini justru 1 berbanding 60. Setiap satu petugas bertanggung jawab atas 60 narapidana/ tahanan,” jelas Marten.

Dengan segala kemampuan yang ada, pihaknya berupaya maksimal menjaga kondisi LP agar tetap aman dan kondusif. “Namun ternyata insiden terjadi di luar prediksi,” tukasnya.

Marten menjelaskan, kejadian bermula sekitar pukul 15.30 pada Minggu (17/9) sore saat petugas tamping dapur membawa tempat makan dengan gerobak dorong. “Bersamaan dengan itu ada 12 narapidana yang mengikutinya. Petugas yang sedang jaga di pintu 4 bernama Putra, langsung ditodong dengan senjata tajam,” urainya.

Setelah menguasai pintu 4 dan 3, para narapidana langsung menyerang petugas pintu utama (P2U) bernama Doni.

“Karena Doni mempertahankan P2U, maka mereka menyerang Doni sehingga mengalami luka robek di kepala sebelah kanan di atas telinga. Dekat pergelangan tangan kanan juga mengalami luka tusuk benda tajam,” jelas Marten. Saat ini, Polres Sijunjung bersama tim LP Muaro Sijunjung masih melakukan pengejaran, termasuk melakukan pengamanan di LP. (atn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korut Jajal Bom Nuklir, Getarannya Terdeteksi Hingga Sumbar


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler