6 Oknum TNI Terlibat Pembunuhan & Mutilasi Warga di Timika, Bobby Bereaksi

Selasa, 30 Agustus 2022 – 15:05 WIB
Anggota DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi. Foto: Instagram/bobbyrizaldiofficial

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi menyebut kasus mutilasi terhadap dua warga sipil di Timika, Papua, harus dituntaskan aparat penegak hukum.

"Apa pun motifnya, pelaku harus dihukum," kata legislator Fraksi Partai Golkar itu melalui layanan pesan, Selasa (30/8).

BACA JUGA: 6 Oknum TNI AD Tersangka Pembunuhan & Mutilasi, Perintah Jenderal Andika Tegas

Diketahui, sepuluh orang menjadi tersangka kasus mutilasi dua warga sipil. Sembilan di antaranya telah ditangkap dengan tiga berstatus sipil dan enam lainnya oknum TNI.

Tiga tersangka dari sipil ialah AP alias Jeck, DU alias Umam, dan R. Sementara itu, dari anggota TNI Mayor Inf HF, Kapten Inf DK, Praka PR, Pratu RAS, Pratu RPC dan Pratu R.

BACA JUGA: Ferdy Sambo Cs Peragakan 51 Adegan dalam Rekonstruksi Kasus Brigadir J

Adapun, kasus mutilasi bermula dari empat orang yakni Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Leman Nirigi, dan Atis Tini ingin membeli senjata.

Selanjutnya, para tersangka berpura-pura menjual dua pucuk senjata api dan korban tertarik membeli seharga Rp 250 juta di Distrik Mimika Baru, pada Senin (22/8) sekitar pukul 21.50 WIT.

BACA JUGA: Proses Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi Gunakan Pakaian Serbaputih, Tidur Telentang

Namun, para tersangka membunuh seluruh pembeli dengan dua di antaranya dimutilasi. Para tersangka selanjutnya membawa kabur uang ratusan juta rupiah dan membakar kendaraan yang ditumpangi korban.

Menurut Bobby, aparat keamanan perlu juga menelisik sosok pembeli senjata dari para tersangka.

"Perlu didalami, siapa korban ini yang mau bawa uang untuk membeli senjata AK dan FN," ungkapnya.

Bobby mengatakan situasi di Timika sebenarnya rentan ketegangan sipil dan militer, aparat perlu memonitor informasi yang beredar agar jangan dijadikan propaganda yang berpotensi membuat keadaan ricuh. 

"Serahkan saja kepada penegak hukum dan militer untuk menindak pelaku, termasuk men-trace back jaringan korban yang diberitakan ingin membeli senjata, jika benar ini penyebab pembunuhan tersebut," katanya. (ast/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler