SUBANG-Generasi muda di Kabupaten Subang kini terancam virus HIV/AIDS. Para orang tua harus mewaspadai pergaulan anak-anaknya. Di Kabupaten Subang, penularan penyakit mematikan itu sudah mencapai zona risiko tinggi. Mayoritas pengidapnya warga Subang Kota.
Kordinator Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Suwata saat ditemui di kantornya mengatakan, sejauh ini penyakit HIV/AIDS sudah masuk pada level risiko tinggi. “Dari data yang kami kumpulkan sampai dengan bulan Maret 2013 ada 607 penderita. Penghitungan penderita HIV/AIDS didasarkan perhitungan kumulatif,” ujarnya.
Ditambahkan Suwata, penderita penyakit tersebut 60 persen diantaranya ada di daerah Kota Subang. Melihat angka yang memperihatinkan tersebut, pihak Dinkes Subang sudah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi penyakit menular tersebut.
“Kami juga sudah bersosialisasi dan berupaya untuk mencegah penularan HIV/AIDS dengan mendirikan centre-centre HIV/AIDS di Kabupaten Subang. Namun jika para penderitanya masih tidak melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHSB) maka pencegahaan tersebut kurang maksimal. Harus ada peran serta dari masyarakat yang berkecimpung dalam pencegahaan penyakit ini,” katanya.
Dijelaskan Suwata, mengenai penularan penyakit HIV/AIDS yang paling rentan ialah penggunaan NAPZA seperti jarum suntik yang sering oleh pemakai narkoba ataupun hubungan seks.
“Masih banyak yang bisa menimbulkan penularan penyakit HIV/AIDS namun yang paling sering terjadi adalah penggunaan jarum suntik pengguna narkoba ataupun hubungan seks,” terangnya.
Suwata mengatakan, hal yang paling mencengangkan adalah pada Januari dan Februari 2013 terdapat 25 kasus baru dan pada Maret 2013 timbul lagi 20 kasus baru.
Ia menambahkan, HIV/AIDS di Kabupaten Subang kebanyakan menyerang usia produktif diantara umur 15-35 tahun sehingga penularan tersebut sangat cepat kalau pergaulan bebas masih ditanamkan. “Intinya harus bisa menjaga diri dan jagalah diri anda dari seks bebas maupun penggunaan NAPZA,” katanya.(ygo/man)
Kordinator Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Suwata saat ditemui di kantornya mengatakan, sejauh ini penyakit HIV/AIDS sudah masuk pada level risiko tinggi. “Dari data yang kami kumpulkan sampai dengan bulan Maret 2013 ada 607 penderita. Penghitungan penderita HIV/AIDS didasarkan perhitungan kumulatif,” ujarnya.
Ditambahkan Suwata, penderita penyakit tersebut 60 persen diantaranya ada di daerah Kota Subang. Melihat angka yang memperihatinkan tersebut, pihak Dinkes Subang sudah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi penyakit menular tersebut.
“Kami juga sudah bersosialisasi dan berupaya untuk mencegah penularan HIV/AIDS dengan mendirikan centre-centre HIV/AIDS di Kabupaten Subang. Namun jika para penderitanya masih tidak melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHSB) maka pencegahaan tersebut kurang maksimal. Harus ada peran serta dari masyarakat yang berkecimpung dalam pencegahaan penyakit ini,” katanya.
Dijelaskan Suwata, mengenai penularan penyakit HIV/AIDS yang paling rentan ialah penggunaan NAPZA seperti jarum suntik yang sering oleh pemakai narkoba ataupun hubungan seks.
“Masih banyak yang bisa menimbulkan penularan penyakit HIV/AIDS namun yang paling sering terjadi adalah penggunaan jarum suntik pengguna narkoba ataupun hubungan seks,” terangnya.
Suwata mengatakan, hal yang paling mencengangkan adalah pada Januari dan Februari 2013 terdapat 25 kasus baru dan pada Maret 2013 timbul lagi 20 kasus baru.
Ia menambahkan, HIV/AIDS di Kabupaten Subang kebanyakan menyerang usia produktif diantara umur 15-35 tahun sehingga penularan tersebut sangat cepat kalau pergaulan bebas masih ditanamkan. “Intinya harus bisa menjaga diri dan jagalah diri anda dari seks bebas maupun penggunaan NAPZA,” katanya.(ygo/man)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kopi dan Bumbu Masakan Aktifkan Gen Kanker
Redaktur : Tim Redaksi