60 Tahun Hubungan Indonesia dan Kuba, Saling Membantu untuk Kemajuan Dua Negara

Sabtu, 02 Januari 2021 – 19:52 WIB
Wakil Menteri Luar Negeri Kuba, Marcelino Medina mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi, dalam rangka high level segment of the 40th session of the Human Rights Council, 2019 lalu. Foto: dok KBRI Havana

jpnn.com, HAVANA - Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kuba telah memasuki usia 60 tahun. Berbagai capaian dan kerja sama telah terjalin antara kedua negara makin meningkat khususnya pada periode tahun 2020.

Kerja sama kedua negara terus berjalan walaupun saat ini sedang menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: FPI bisa Jadi Front Perempuan Islam? Eh Ada Cara Mengakali Maklumat Kapolri, TNI Diserang

Di bidang politik, hubungan kedua negara ditunjukkan dengan sikap saling dukung, khususnya di forum internasional.

Di tengah suasana pandemi Covid-19, pemerintah Kuba telah memberikan suaranya untuk mendukung Indonesia sebagai anggota ECOSOC periode 2021 – 2023.

BACA JUGA: Bamsoet: Kerja Sama Kesehatan Indonesia - Kuba Perlu Ditingkatkan untuk Lawan Covid-19

Di samping itu, pemerintah Kuba juga telah memberikan dukungan kepada Indonesia dalam keanggotaan Dewan HAM, Dewan IMO dan UNCITRAL.

Demikian pula dengan pemerintah Indonesia yang secara intens selalu bersuara lantang di PBB mendukung pencabutan blokade ekonomi yang dijatuhkan kepada Kuba.

BACA JUGA: Begini Cara Kuba Memperingati Tiga Tahun Wafatnya Fidel Castro

Tahun 2020 juga ditandai dengan masuknya Kuba ke dalam ASEAN Treaty of Friendship and Cooperation (TAC) pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-53 yang diselenggarakan pada 12 September 2020.

Dalam pertemuan itu KBRI Havana melakukan berbagai cara untuk mendukung masuknya Kuba ke dalam TAC. Indonesia dan Kuba di dalam Gerakan Non-Blok juga berbagi visi yang sama di dalam penanganan Covid-19.

Dalam pertemuan virtual Non-Aligned Movement Conference pada 4 Mei 2020 lalu, kedua negara mengadopsi Komunike dalam mendukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menangani wabah Covid-19.

Terdapat peluang bagi peningkatan perdagangan Indonesia ke Kuba selama periode 2020. Total perdagangan Indonesia – Kuba tahun 2020 mencapai USD 54.9 juta.

Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan 2019 yang mencapai USD 6.3 Juta. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 871.42%.

Produk Indonesia didominasi oleh margarin, tekstil, sepatu, kertas, sabun, ban, dan lainnya. Peluang untuk masuknya produk Indonesia masih sangat terbuka mengingat Kuba membutuhkan berbagai produk.

Pada 10 Desember 2020 Indonesia dan Kuba telah melakukan seremonial peringatan hubungan 60 tahun hubungan diplomatik yang ditandai dengan penandatanganan perangko hubungan diplomatik.

Di bidang pendidikan, sejak tahun 2012 Pemerintah Kuba telah memberikan program beasiswa kedokteran kepada 9 mahasiswa Indonesia untuk belajar di Escuela Latinoamericana de Medicina (ELAM) di Havana, Kuba. 

Dua di antara mahasiswa tersebut telah menyelesaikan studinya dan kembali ke Indonesia pada 2019.

Duta Besar LBBP RI untuk Kuba Nana Yuliana menegaskan pentingnya memperkuat hubungan bilateral kedua negara di bidang pendidikan, kedokteran, ekonomi dan perdagangan serta Olah Raga.

Dubes Nana Yuliana juga berharap tahun 2021 terdapat peningkatan hubungan bilateral yang lebih strategis dengan Kuba.

"Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat memberi harapan mencairnya hubungan AS – Kuba sehingga diharapkan dapat membawa perekonomian Kuba menjadi lebih baik dan terbuka yang dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk masuk ke pasar Kuba," tutur Nana.

Tahun 2021 bisa menjadi peluang bagi investor asal Indonesia untuk berinvestasi di Kuba. Di bidang kerja sama politik, finalisasi pembahasan perjanijan bebas visa diplomatik dan dinas antara Indonesia – Kuba bisa segera diselesaikan untuk ditandatangani kedua belah pihak.

"Selain itu, kerja sama bioteknologi antara Indonesia dan Kuba untuk dapat dimulai karena potensi yang dimiliki oleh kedua negara sangat besar," sambung Dubes Nana.

Di sisi lain, kata dia, perlunya mempromosikan Indonesia secara lebih intens melalui pendekatan people to people contact dengan pembuatan Indonesia digital corner di kampus-kampus di Kuba kepada kelompok milenial.

Selain itu juga diilakukan kerja sama di sektor olah raga antara Indonesia – Kuba karena banyaknya potensi pelatih asal Kuba bisa melatih atlet Indonesia, khususnya di bidang tinju.  (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler