"Selama ini banyak lelaki yang mengintervensi kaum wanita tak mampu memberikan keturunan. Namun faktanya dari riset yang dilakukan 65 persen kemandulan banyak disebabkan dari laki-laki,"ÃÂ kata Kepala Departemen Urologi RS Cipto Mangunkusumo, dr Nur Rasyid, saat Seminar Sehari Ikatan Dokter Indonesia wilayah Sumbar di Hotel Mercure Padang, Sabtu (10/11) .
Nur Rasyid mengatakan lingkungan tempat tinggal memiliki dampak besar terhadap tingkat kesuburan. Lingkungan yang sehat akan menciptakan kesehatan reproduksi yang sehat pula. Hal lain zat-zat yang dikonsumsi, udara yang dihirup dan mengatasi tekanan hidup.
"Kemandulan banyak disebabkan oleh faktor eksternal. Itu dapat dicegah jika mampu memilih untuk berobat ke dokter yang tepat. Kemudian, mampu mencari titik permasalahan serta memberikan solusi. Di samping pengobatan. Jika kemandulan disebabkan faktor genetik sangatlah kecil angkanya untuk bisa diobati,"ÃÂ sebutnya.
Ahli Urologi itu menyarankan, sebaiknya pasangan yang tidak mendapatkan keturunan dalam kurun waktu satu tahun untuk sesegera mungkin mendatangi dokter dan memeriksakan kelainan yang dialami. Ini agar cepat menemukan solusinya.
"ÃÂSelama ini banyak pasangan yang hanya memaksa istrinya untuk memeriksakan diri ke dokter terkait kesuburan. Namun sebenarnya kemandulan eksternal itu banyak dialami oleh kaum lelaki. Sebaiknya, kedua-duanya mendatangi dokter dan melakukan pemeriksaan,"ÃÂ sarannya.
Kemandulan itu dapat dicegah dengan pola hidup sehat. Di sisi lain, terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan, menggunakan celana ketat, infeksi bakteri serta kebiasaan mengonsumsi narkoba mengganggu faktor kesuburan bagi kaum laki-laki.
"ÃÂBegitu banyak solusi untuk mendapatkan sebuah keturunan. Baik dengan berobat secara rutin dan jalan terakhir dapat di lakukan dengan bayi tabung,"ÃÂ tambah dosen Universitas Indonesia ini.
Ketua IDI Sumbar, Menkher Manjas menyebutkan IDI Sumbar mempunyai peranan strategis dalam melaksanakan pembinaan teknis dan bimbingan untuk membina kompetensi dokter-dokter Indonesia yang sesuai dengan Standar kompetensi Dokter Indonesia.(b)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 17,9 Persen Anak Indonesia Kurang Gizi
Redaktur : Tim Redaksi