jpnn.com - Jahe banyak digunakan sebagai bumbu makanan, bahan dasar atau campuran minuman, kue, dan lain-lain. Selain itu, jahe juga telah digunakan sejak ribuan tahun lalu untuk keperluan medis. Punya beragam manfaat yang terbukti secara ilmiah, inilah alasan kenapa Anda perlu mengonsumsi jahe saat sarapan sebelum memulai hari.
Jahe digunakan dalam berbagai bentuk, mulai dari bentuk segar, kering, bubuk, hingga minyak. Bila ditambahkan ke dalam menu sarapan, inilah sejumlah manfaat yang bisa didapat.
BACA JUGA: Optimalisasi Lahan Bertanam Jahe di Bagor
1. Mual
Salah satu penggunaan umum jahe bagi kesehatan adalah untuk mengurangi keluhan mual. Penyebab mual seperti mabuk perjalanan, pasca kemoterapi, atau kehamilan bisa ditangani dengan cukup efektif lewat konsumsi jahe.
BACA JUGA: 4 Manfaat Konsumsi Jahe bagi Penderita Asma
Selain itu, jahe jarang menimbulkan efek samping dan cukup aman untuk dikonsumsi dalam kondisi yang memerlukan perhatian khusus, misalnya kehamilan.
2. Memperlancar pencernaan
BACA JUGA: 6 Manfaat Jahe untuk Kesehatan
Jahe diyakini bisa membantu memperlancar pencernaan, terutama pada orang-orang dengan keluhan dispepsia, yang sering kali ditandai dengan nyeri atau ketidaknyamanan di area ulu hati.
Jahe ditemukan bisa mempercepat pengosongan lambung, sehingga membantu mengurangi keluhan tersebut.
3. Mengatasi perut kembung
Selain itu, jahe juga dapat menghancurkan dan mengeluarkan gas yang dihasilkan oleh saluran pencernaan. Karena alasan tersebut, jahe bisa membantu mengatasi keluhan kembung.
4. Mengatasi peradangan
Jahe banyak digunakan untuk mengatasi masalah akibat peradangan. Misalnya keluhan radang sendi akibat osteoartritis.
5. Meredakan batuk pilek
Jahe yang diminum saat cuaca dingin dapat menghangatkan badan. Konsumsi jahe, misalnya dalam bentuk minuman jahe, dapat membantu memulihkan Anda yang sedang kurang fit akibat gejala batuk dan pilek.
6. Kurangi nyeri
Kebaikan jahe lainnya adalah dapat membantu mengatasi keluhan nyeri. Studi menemukan, konsumsi jahe membantu mengurangi nyeri otot setelah olahraga hingga 25 persen. Jahe juga ditemukan dapat membantu mengurangi dismenorea atau nyeri saat haid.
7. Mencegah obesitas
Jahe mengandung senyawa gingerol yang kemungkinan besar memiliki efek anti obesitas. Gingerol dianggap mirip dengan kapsaisin, yaitu senyawa dalam cabai. Kapsaisin diketahui baik untuk mengekang nafsu makan dan meningkatkan termogenesis, yaitu proses biologis yang terlibat dalam proses pembakaran kalori.
Sebuah penelitian dalam jurnal Metabolism pada 2012 menemukan, orang-orang dengan obesitas yang diminta untuk mengonsumsi 2 gram bubuk jahe yang dilarutkan dalam air panas sarapan melaporkan peningkatan termogenesis dan mengurangi rasa lapar.
Tambahkan jahe ke dalam menu sarapan!
Sampai sini, sayang sekali jika tidak menambahkan jahe ke dalam menu sarapan (dan menu makan lainnya) setiap hari. Pilihan cara untuk mengonsumsinya beragam.
Pertama, jahe bisa dicampurkan ke dalam minuman. Misalnya menambahkan bubuk jahe ke dalam kopi, atau diparut dan diseduh dengan air panas lalu diminum sebagai teh. Jahe juga bisa dicampurkan ke dalam smoothie atau menjadi bumbu masak tumisan sayuran Anda.
Bila tak punya banyak waktu untuk sarapan, Anda juga bisa menyiapkannya sehari sebelumnya. Misalnya:
- Memanggang kue jahe atau resep kue atau roti lainnya yang juga menggunakan jahe.
- Membuat sirop jahe. Caranya: sampurkan ¼ jahe yang diiris tipis, 1 cup air dan 1 cupgula; rebus selama setengah jam hingga teksturnya mengental seperti sirop. Sirop dapat dicampurkan ke dalam minuman, ditambahkan sebagai topping untuk makan pancake, atau dicampur dengan sereal.
Dengan banyaknya manfaat jahe untuk kesehatan tubuh, rasanya rugi bila tidak mengonsumsinya saat sarapan dan/atau waktu makan lainnya.
Apalagi, cara mengonsumsi dan pengolahannya pun tergolong mudah. Agar manfaatnya makin optimal, kombinasikan juga dengan makanan sehat lainnya dan olahraga teratur.(RN/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy