jpnn.com, JAKARTA - SETIAP pasangan suami istri pasti ingin rumah tangga mereka awet sampai usia tua.
Namun, tak jarang banyak pasangan yang kini memilih untuk berpisah atau bercerai.
BACA JUGA: 5 Ide Tempat Kencan Romantis yang Pasangan Bisa Coba
Lalu, apa yang menyebabkan pasangan suami istri memilih berpisah atau bercerai?
Beberapa masalah sering muncul di antara pasangan, termasuk konflik, perselingkuhan, komunikasi yang buruk, ketidakcocokan, dan kurangnya keintiman dalam hal urusan ranjang.
BACA JUGA: Ini Kesepakatan Shandy Aulia dengan David Herbowo Setelah Bercerai
Gagasan tentang pernikahan sebagai komitmen seumur hidup seringkali untuk tujuan utama memiliki dan membesarkan anak telah berubah secara signifikan.
Kini, secara bertahap berkembang menjadi penekanan pada pemenuhan dan kepuasan individu.
BACA JUGA: Trauma Bercerai, Masayu Anastasia: Cukup Sekali Gagal
Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Divorce.com.
1. Terlalu Banyak Konflik
Konflik terus menerus, pertengkaran yang tak ada habisnya, dan pergi tidur dengan marah setiap malam bukanlah ide pernikahan yang sehat bagi siapa pun.
Dalam pernikahan yang baik, pasangan Anda adalah tempat berlindung kamu dari badai, dan pemandu sorak nomor satu Anda saat kamu terpuruk.
Dalam pernikahan dengan konflik tinggi, pasangan Anda secara emosional sama berbahayanya dengan bos yang buruk.
Kecuali diinterrupsi oleh konseling atau terapi perkawinan, spiral negatif ini akan terus menurun sampai satu-satunya jalan yang tersisa adalah perceraian.
2. Kurangnya Komitmen
Pernikahan yang bahagia dan sehat membutuhkan komitmen dari Anda dan pasangan.
Sayangnya, hanya dibutuhkan satu orang dengan kurangnya komitmen terhadap hubungan untuk menghancurkan pernikahan.
3. Perselingkuhan
Ditipu oleh orang yang bersumpah untuk tetap setia kepada Anda selamanya adalah pil pahit yang harus ditelan, dan kebanyakan orang menganggap ini sebagai pelanggaran yang tak termaafkan.
Perselingkuhan tidak selalu mengarah pada perceraian, tetapi menghancurkan cara Anda memandang hubungan kamu dan dia.
4. Kurangnya Keintiman Emosional dan Fisik
Keintiman emosional dan fisik "melumasi roda" dari hubungan yang berjalan mulus.
Namun, ketika mereka pergi, masalah hubungan yang serius sering terjadi.
Gangguan komunikasi, kemarahan, kebencian, kesedihan, kesepian, perselingkuhan, dan harga diri yang sangat berkurang adalah beberapa masalah yang paling serius dan jika tidak ditangani, mereka bisa merusak hubungan dan membuka jalan menuju perceraian.
5. Masalah Komunikasi
Putusnya jalur komunikasi adalah salah satu prediktor perceraian terbesar.
Pasangan yang tidak berkomunikasi dengan baik, tidak bisa menyelesaikan masalah bersama dan cenderung mengalami lebih banyak kesalahpahaman dan perasaan terluka daripada mereka yang telah belajar bagaimana menyelesaikan konflik dengan rasa takut.
6. Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Kekerasan dalam rumah tangga bisa mencakup setiap tindakan yang nyata atau ancaman, termasuk tindakan verbal, fisik, seksual, emosional, atau ekonomi.
Dalam hubungan seperti itu, satu orang memperoleh atau mempertahankan kekuasaan atas pasangannya melalui pola perilaku kasar.
7. Tidak Adanya Keintiman atau Cinta Romantis
Yang ini terlalu umum mengingat seberapa sibuk dan stressnya hidup kita.
Berlawanan dengan kepercayaan populer, cinta romantis tidak mandiri, tanpa mengukir waktu berkualitas untuk keintiman dan kesenangan sebagai pasangan.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany