jpnn.com - Makanan mngandung serat dan bisa menyerap kolesterol jahat bisa untuk mencegah strok.
Berikut ini beberapa makanan terbaik untuk mencegah stroke, seperti dilansir laman Cheat Sheet.
BACA JUGA: Tubuh Pendek dan Kaitannya dengan Strok
1. Tomat
Tomat adalah salah satu makanan terbaik yang bisa Anda konsumsi untuk menjaga kesehatan jantung Anda yang juga berarti penurunan risiko stroke.
BACA JUGA: Kang Akom Sedang Kritis Akibat Jatuh, Semoga Lekas Sembuh
Berbagai ahli kesehatan telah menyebut tentang pentingnya lycopene yang terkandung dalam buah ini selama bertahun-tahun.
2. Biji-bijian
Biji-bijian kaya akan nutrisi penting, terutama serat. The American Stroke Association merekomendasikan makan banyak biji-bijian kaya serat untuk membantu menurunkan kolesterol yang mampu mengurangi risiko stroke. Coba barley, beras merah, farro atau gandum.
3. Kacang
Jika Anda benar-benar ingin memangkas peluang Anda untuk mengalami stroke, sumber nabati seperti kacang-kacangan, lentil dan kacang polong adalah pilihan yang lebih baik.
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Hypertension yang melibatkan 554 peserta menemukan bahwa konsumsi kacang-kacangan secara signifikan menurunkan tekanan darah.
4. Telur
Telur ternyata dikaitkan dengan penurunan risiko stroke sebesar 12 persen.
5. Anggur merah
Harvard Health Publications menyarankan minum satu gelas anggur merah karena kandungan antioksidannya.
6. Buah Citrus
Satu studi tahun 2012 meneliti hubungan antara stroke dan konsumsi antioksidan yang dikenal sebagai flavonoid.
Hal yang paling menarik tentang penelitian ini adalah sementara total konsumsi flavanoid tampaknya tidak menunjukkan korelasi, mereka yang mengonsumsi jenis tertentu dari flavanoid terutama melalui buah jeruk dan jus memiliki risiko lebih rendah terkena stroke.
7. Sayuran hijau
Selain menyediakan banyak vitamin dan mineral, sayuran ini baik untuk mengurangi risiko mengembangkan berbagai penyakit.
Satu review menyoroti pentingnya makan buah-buahan dan sayuran sebagai cara untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh