“keadaan seperti ini sudah berlangsung cukup lama, 7 tahun. Saya sudah sering mengajukan proposal untuk perbaikan, tetapi hasilnya tidak ada, saya lelah. Sekarang saya sudah tidak ambil pusing lagi dngan keadaan sekolah yang seperti ini, karena tetap saja tidak ada perbaikan, “ ujar Nano Kepala Sekolah SDN Kutawaluya II kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN), Rabu (24/10).
Masih menurutnya, yang terpenting sekarang mengupayakan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan lancar meskipun dengan fasilitas yang seadanya, karena disitulah fungsi utama didirikannya lembaga pendidikan.
“Kami akan terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan di tempat kami, walaupun kondisi dan keadaan bangunan yang seperti ini. Memang ada sedikit harapan bagi kami, beberapa waktu yang lalu, sudah ada yang melakukan pengukuran, semoga saja Pemerintah Kabupaten merenovasi bangunan sekolah kami tahun depan, “ tambahnya.
Sedangkan salah seorang guru di sekolah tersebut, Wahidin mengatakan sekolahnya hanya memiliki 3 ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar sehingga siswa terpaksa harus bergiliran.
“Kondisi sekolah yang seperti ini diperparah lagi dengan adanya aktifitas warga masyarakat di dalam lingkungan sekolah seperti menjemur padi, memotong bambu bahkan menyimpan pasir untuk membangun rumah. “ ujarnya. (gof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Austria Tawarkan Beasiswa Kuliah
Redaktur : Tim Redaksi