72 Designer Gelar Sport Fashion Show di TAFISA Games

Senin, 10 Oktober 2016 – 13:07 WIB
Desainer Poppy Dharsono (tengah) bersama beberapa model dengan gaun karyanya pada Indonesia Sport Fashion Week di ABC Mal, Ancol, Jakarta. Fashion show tersebut dalam rangkaian The 6th TAFISA World Sport for All Games 2016 yang diikuti 87 negara. Foto: Saptono/Media Center TAFISA

jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 72 perancang yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) menggelar fashion show bertajuk Sport & Resort Indonesia.

Sambil memanfaatkan atmosfer TAFISA Games 2016, para perancang juga ingin mendekati masyarakat agar semakin menikmati karya seni rancang busana yang berbau tradisional.

BACA JUGA: Mesa Stila Challenge Semarakkan Atraksi Destinasi Borobudur

TAFISA Games 2016 memang ajang yang menonjolkan olaharaga tradisional dan rekreasi.

Corrie Kastubi, kordinator acara yang juga bertajuk Indonesia Sport Fashion Week 2016 itu pun tak ingin lewatkan momentum yang muncul di TAFISA.

BACA JUGA: Pengembangan Destinasi Wisata Tanjung Lesung Dikebut di Tiga Lini

"Seiring dengan olahraga yang kini jadi salah satu gaya hidup dalam masyarakat, busana pun cenderung mengikuti tren itu. Sekaligus juga kian gali potensi material atau tenun yang ada di bumi pertiwi," kata Corrie.

Dalam acara yang digelar di Atrium Barat Mall Ancol Beach City, Jakarta, para perancang memang memanfaatkan  berbagai kain tenun tradisional berbagai daerah di tanah air.

BACA JUGA: TAFISA Games 2016, Momentum Promosi Kota Tua

Poppy Dharsono, misalnya, memanfaatkan kain tenun Jawa dalam kemeja dan celana panjang rancangannya.

Selain itu juga ada rancangan antara lain karya Ivan Gunawan, Itang Yunasz, Merdy Sihombing, Barli, Rudy Chandra, dan Nina Azuri. Mereka semua kian menyadari busana olahraga kian fleksibel menyasar konsumen.

Meski begitu, Corrie ingin mempercantik pengguna atau konsumen yang gandrung olahraga. Karya yang ditampilkan pun tetap fashionable meski garis olahraga tetap kental.

Memang tak ada patron atau pola khusus. Terpenting, busana itu fleksibel dan bisa digunakan dalam kondisi di luar arena pertandingan.

Corrie menggunakan istilah sport & resort. "Sport tak semata bertanding, tapi bisa digunakan saat berlibur, santai, dan bahkan ke mal," ujarnya.

Dari segi tradisi, para perancang APPMI juga ingin menggali material yang menggunakan nuansa khas Indonesia. Hal itu juga sekaligus memperkenalkan aset budaya kepada masyarakat.

Tak pelak, suatu saat sport wear Indonesia juga kian mendunia. Corrie yakin, desainer yang ada di negeri ini punya kemampuan hebat dalam sport wear, seperti yang juga terjadi dalam busana modern atau hijab.

TAFISA dan dunia rancang busana juga punya target lain, di antaranya potensi ekonomi masyarakat.

Corrie pun berharap, kelak bermunculan karya-karya lain yang berbau olahraga macam sepatu dan lainnya. Dia juga ingin ada brand Indonesia yang mantap di jalur khusus busana sport & rekreasi. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lakukan 4 Cara ini Agar Anda Mudah Bangun Pagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler