74 Imigran Gelap Gagal Menyeberang

Ditangkap di Pesisir Pantai Palataran Agung

Sabtu, 28 Juli 2012 – 08:09 WIB
IMIGRAN TIMUR TENGAH. Sebanyak 74 imigran gelap asal Timur Tengah diamankan petugas gabungan TNI-Polri di kawasan Pantai Palataran Agung Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang, Ciamis, Jawa Barat. Mereka diduga akan menyeberang menuju Pulau Christmas, Australia melalui muara Sungai Citanduy yang bersebelahan dengan Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah itu. Foto : Nana Suryana / Radar Tasikmalaya

PANGANDARAN – Kawasan Pantai selatan Ciamis kembali menjadi sasaran pelarian para imigran gelap asal Timur Tengah. Kemarin (27/7), Sebanyak 74 imigran gelap diamankan petugas gabungan TNI-Polri di kawasan Pantai Palataran Agung Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang, Ciamis. Mereka diduga akan menyeberang menuju Pulau Christmas, Australia melalui muara Sungai Citanduy yang bersebelahan dengan Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah itu.

Informasi dihimpun Radar Tasikmalaya (Grup JPNN), para imigran gelap diketahui masuk ke wilayah Pantai Palataran Agung menggunakan sejumlah mobil minibus sekitar pukul 03.00. Iring-iringan kendaraan tersebut mengundang kecurigaan warga setempat yang langsung melaporkannya ke jajaran anggota Koramil Kalipucang.

Bekerjasama dengan pihak kepolisian, TNI AL dan Sat Pol Air serta warga setempat, mengejar para imigran yang berlarian ke perbukitan di sepanjang pesisir pantai. Pengejaran berakhir pukul 14.00.

Dandim 0613/Ciamis Letkol Inf Wawan Erawan langsung memimpin pengejaran di Kawasan Palataran Agung. Tidak mudah menangkap para pencari suaka tersebut, petugas harus kejar-kejaran untuk menangkapnya. Bahkan, beberapa anggota TNI sempat adu fisik, karena sebagian para imigran melakukan perlawanan. Namun demikian, mereka berhasil diamankan dan dievakuasi petugas gabungan ke Mapolsek Kalipucang.

Hasil pemeriksaan, para imigran itu berasal dari lima negara, yakni, Afganistan 31 orang, Irak 16 orang, Iran 11 orang, Suriah 6 orang, Myanmar 5 orang dan Syria 1 orang.
Setelah didata, semua imigran dibawa ke Mapolres Ciamis dengan pengawalan ketat petugas.

Sementara itu, enam kendaraan pribadi beserta supir pengangkut imigran tersebut berhasil diamankan. Adapun mobil itu antara lain Suzuki APV warna biru Nopol B 2835 TQ, APV warna merah hati B 1361 ON, APV warna hitam B 2522 JT, APV Silver B 2057 FJ, Avanza Silver F 1685 HF dan APV Cokelat B 8622 JQ (memiliki stiker Mahkamah Agung pada nopol dan kaca bagian belakang).

Adapun supir yang diamankan, yaitu, Usep Saptari (29) dan Januar Iskandar (31), warga kampung Susukan RT 02/02 Desa Gunung Picung, Pamijahan Bogor, Andriawan (29) dan Sair, warga Kampung Leuweungkolot RT 02/03 Desa Girimulya, Cibungbulang, Bogor, Rudayat (38) warga Kampung kebon Kopi, Ciampea, Bogor dan Rusli (35) Kampung kedung Desa Pamulang, Tangerang. Mereka kemudian dibawa ke Mapolres Ciamis untuk penyelidikan lebih lanjut.

Dandim 0613/Ciamis Letkol Inf Wawan Erawan mengatakan informasi penyelundupan para imigran tersebut berawal dari masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti anggotanya dengan melakukan pengejaran. “Anggota mendapatkan informasi ada mobil mencurigakan dari masyarakat dini hari bahwa ada iring-iringan kendaraan menuju Pantai Palataran Agung. Padahal area tersebut bukan jalur wisata dan merupakan jalan buntu. Setelah dilakukan pengejaran, ternyata mereka rombongan para imigran,” ungkapnya kepada Radar.

Dandim memperkirakan ada sekitar 10 sampai 16 kendaraan pribadi yang masuk ke wilayah Palataran Agung. Namun hanya enam kendaraan yang berhasil diamankan. “Ada kendaraan yang sudah lolos. Jumlah imigran sangat banyak sementara anggota kami yang pertama kali terjun sedikit sehingga kewalahan. Mereka banyak yang melarikan diri ke perbukitan. Setelah menjelang siang, baru kami mendapat bantuan anggota polisi, TNI AL, Sat pol Air dan warga yang ,” tuturnya.

Saat diamankan, kata Dandim, beberapa imigran sempat melawan hingga harus adu fisik dengan anggotanya di lapangan. Sebagian lagi, menolak diamankan karena bersikukuh sedang berwisata. Selain itu, lanjutnya, ada imigran yang berusaha menyogok petugas agar dibebaskan. “Ada anggota kami yang ditawarkan uang satu miliar jika mereka tidak ditangkap dan diantarkan kembali ke Bogor, namun tawaran itu ditolak,” tutur Dandim dengan tegas.

Dandim mengatakan, pihaknya akan lebih mewaspadai kehadiran para imigran gelap di wilayah teritorialnya, bukan tidak mungkin, kata dia, ada tujuan tertentu warga negara asing tersebut datang ke Indonesia.

“Kami sangat hati-hati sekali dengan mereka terutama menyangkut ketahanan negara kita. Bisa saja ada tujuan lain selain mereka ingin mencari suaka. Buktinya, kami tadi memeriksa ada tiga diantaranya anggota Polisi Irak dan satu orang mengaku tentara,” tuturnya.

Mengenai proses penyelidikan selanjutnya, Dandim menyerahkan sepenuhnya kepada Polres Ciamis. “Selanjutnya kami serahkan ke polres,” katanya.

Dandim mensinyalir kuat dugaan keterlibatan warga lokal yang turut membantu aksi penyelundupan imigran gelap di kawasan Palataran Agung, mengingat kawasan tersebut beberapa kali menjadi tempat transit pelarian para imigran gelap. “Kemungkinan ada warga kita yang membantu. Kita sedang selidiki,” tuturnya.

Ditemui di Mapolsek Kalipucang Kapolres Ciamis AKBP Kemas Ahmad Yamin belum memastikan adanya keterlibatan warga lokal. “Kita belum berani menyebutkan, karena belum bisa dibuktikan, namun kita teluh menelusuri jaringan penyelundupan imigran gelap ini,” ungkapnya.

Kapolres mengatakan tertangkapnya para imigran gelap tak lepas dari peran serta masyarakat yang telah memberikan informasi awal kepada aparat. “Kami sangat berterima kasih dengan peran serta masyarakat yang telah memberikan informasi awal. Saat ini masyarakat sudah semakin paham tentang apa itu imigran. Kami pun sudah seringkali melakukan sosialisasi masalah ini dan tentunya menjalin kerjasama yang baik dengan masyarakat,” tuturnya.

Dikatakannya, puluhan imigran tersebut selanjutnya dibawa ke Mapolres Ciamis dan akan ditempatkan di sejumlah hotel. Selanjutnya, Polres akan berkoordinasi dengan pihak imigrasi dan IOM sebagai lembaga yang khusus menangani para imigran. (nay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 6 Jam Tertimbun Lumpur, Bocah 2 Tahun Selamat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler