JAKARTA - Provinsi Bali cukup mendominasi pada perolehan ujian nasional SMA/MA periode 2010/2011 lalu. Provinsi ini unggul dalam urusan prosentase ketidaklulusan terkecil dan dominasi top ten siswa dengan perolehan nilai unas murni tertinggi. Tapi tahun ini, dominasi pulau dewata itu dipatahkan Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Berdasarkan rekapitulasi hasil unas yang dilansir Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kemarin menunjukkan, Jatim memiliki tingkat prosentase siswa tidak lulus unas yang paling rendah. Di provinsi yang dipimpin Gubernur Soekarwo ini, jumlah peserta unas mencapai 210.586 siswa. Dari jumlah itu, tercatat ada 156 siswa yang dinyatakan tidak lulus unas atau sekitar 0,07 persen.
Mendikbud Mohammad Nuh cukup mengapresiasi upaya di Jatim. Sebab tahun lalu prosentase ketidaklulusan unas di Jatim masih tinggi. Tahun lalu peserta unas di Jatim tercatat 203.446 siswa. Dari jumlah itu, peserta yang tidak lulus tercatat 559 siswa (0,27 persen). "Saya ucapkan selamat buat Jatim," katanya.
Sebaliknya prosentase tingkat ketidaklulusan di Bali tahun ini naik dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun ini unas di Bali diikuti 25.198 siswa. Dari jumlah tersebut, tercatat ada 26 siswa (0,10 persen) yang tidak lulus.
Sedangkan catatan unas di Bali pada tahun lalu menunjukkan, dari seluruh peserta yang mencapai 24.290 siswa, hanya ada sepuluh siswa (0,04 persen) yang tidak lulus. Menurut Nuh, seluruh provinsi di Indonesia terus saling kejar-mengejar untuk menjadi yang terbaik dalam menghadapi unas.
Keunggulan Jatim juga terekam pada hasil unas murni. Hasil unas murni ini adalah, hasil ujian yang belum ditambah dengan nilai ujian akhir sekolah (UAS). Dari rangkuman panitia unas menyebutkan, Jatim menempatkan tiga sekolah pada daftar top ten sekolah dengan nilai unas murni tertinggi. Ketiga sekolah itu adalah SMAN 2 Lamongan, SMAN 1 Bojonegoro, dan SMAN 1 Lamongan.
Capaian ini lebih bagus dari tahun lalu. Sebab pada unas periode 2010-2011, Jatim hanya mempunyai satu wakil dalam daftar top ten. Yaitu diperoleh oleh SMAN 3 Lamongan.
Jika Jatim menempatkan tiga sekolah dalam daftar top ten tadi, Bali hanya menempatkan dua sekolah saja. Kedua sekolah di Bali yang masuk dalam daftar top ten nilai unas murni tertinggi itu adalah, SMAN 4 Denpasar dan SMAN 1 Denpasar.
Raihan Bali ini melorot dibandingkan tahun lalu. Sebab pada tahun lalu mereka menempatkan tiga sekolah sekaligus pada daftar top ten nilai unas murni tertinggi. Yaitu SMAN 4 Denpasar, SMAN 1 Denpasar, dan SMAN 3 Denpasar.
Keunggulan Jatim atas Bali belum berhenti. Pada daftar top ten siswa dengan nilai unas murni tertinggi, Jatim tahun ini menyalip Bali. Tahun ini Jatim menempatkan empat putra-putri terbaiknya dalam daftar top ten. Karena pengumuman unas dijalankan serentak besok (26/5), Nuh meminta nama-nama siswa peraih nilai terbaik ini tidak dipublikasikan dulu.
"Kalau sekolahnya saja boleh," kata dia. Dua siswa di Jatim yang masuk daftar top ten unas murni terbaik ini berasal dari SMAN 2 Lamongan dengan nilai 58,50 dan 58,45. Selanjutnya dari SMAN 1 Ponorogo (58,45) dan dari SMAN 1 Sidoarjo (48,45).
Sementara itu, Bali tahun ini hanya menempatkan tiga delegasinya dalam daftar top ten peraih nilai unas murni tertinggi. Dua siswa berasal dari SMAN 4 Denpasar (58,50 dan 58,30). Dan satu siswa sisanya berasal dari SMAN 1 Denpasar (58,30).
Disaat Jatim dan Bali yang saling kejar, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus masih menduduki juru kunci pada urusan tingkat kelulusan. Unas di NTT diikuti 36.228 siswa. Dari jumlah itu, tercatat peserta yang tidak lulus unas mencapai 1.994 siswa (5,50 persen).
Tahun lalu, NTT juga menjadi provinsi paling banyak ketidaklulusannya. Tahun lalu tercatat unas di NTT diikuti 32.532 sisiwa. Dari jumlah itu ada 1.813 siswa yang tidak lulus (5,57 persen).
Nuh mengakui, tingkat kelulusan unas di NTT mengalami kenaikan walaupun sedikit sekali. "Tidak apa-apa. Artinya intervensi yang kita lakukan tidak sia-sia," katanya. Intervensi Kemendikbud untuk menggenjot tingkat kelulusan unas di NTT tahun ini diantaranya mengucurkan duit sumbangan miliaran rupiah. Selain itu juga merehab sekolah rusak dan memperbaiki kualitas guru.
Menurut Nuh, provinsi NTT tidak bisa dibiarkan berlari sendiri mengejar provinsi-provinsi lain dalam urusan unas. Sebab provinsi NTT sudah tertinggal cukup jauh. Kalau ingin mengejar, NTT harus "berlari" dua kali lebih kencang ketimbang provinsi-provinsi lainnya. "NTT jangan dibiarkan berlari. Harus dinaikkan kendaraan untuk menyusul provinsi lainnya," papar Nuh.
Di bagian lain, evaluasi pelaksanaan unas 2011-2012 langsung dikebut jajaran Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud. Kepalada Balitbang Kemendikbud Khairil Anwar Notodiputro mengatakan, evaluasi akan segera dilakukan setelah kelulusan unas jenjang SMA/sederajat dan SMP/sederajat telah diumumkan.
Ada beberapa pos pelaskanaan unas yang akan dievaluasi. "Kita akui memang masih terdapat lubang-lubang," kata dia. Lubang-lubang ini diantaranya bisa dilihat dengan masih banyaknya laporan kecurangan dan bocoran kunci jawaban. Khairil mengatakan, evaluasi untuk mewujudkan hasil unas yang objektif akan dimulai dari penyusunan soal, percetakan, hingga distribusi ke sekolah-sekolah.
Sementara untuk tingkat atau derajat kelulusan, Khairil mengatakan kriteria kelulusan tahun ini berpeluang dipertahankan untuk tahun depan. Tahun ini siswa dinyatakan lulus jika memiliki nilai akhir dengan rata-rata 5,5. Selain itu siswa dinyatakan lulus jika mimiliki nilai akhir minimal 4 disetiap mata pelajaran yang diujikan. Nilai akhir adalah, nilai unas ditambang nilai ujian akhir sekolah (UAS).
Sedangkan untuk tingkat kesulitan soal, Khairil akan terus mengevaluasi. Seperti diketahui, unas saat ini terdiri dari tiga level kesulitan. Level mudah (10 persen), level sedang (80 perse), dan level sulit (10 perse). "Komposisi kesulitan untuk unas tahun depan, tunggu hasil rapat nanti," pungkasnya. (wan)
Unas SMA/MA 2011-2012
- 1.524.704 peserta (2010-2011 = 1.461.941 peserta)
- 1.517.125 peserta lulus (2010-2011 = 1.450.598 peserta lulus)
- 7.579 peserta tidak lulus (2010-2011 = 11.443 peserta tidak lulus)
Keterangan :
- Nilai Kelulusan ditetapkan dengan menjumlahkan hasil unas dengan ujian akhir sekolah (UAS).
- Tidak ada perbedaan standar kelulusan antara unas 2010-2011 dengan unas 2011-2012
------------------- -----
Prosentase Ketidaklulusan Tertinggi Unas 2011-2012 SMA-MA (lima besar)
Provinsi Peserta Prosentase Tidak Lulus Jumlah Tidak Lulus
1. NTT 36.228 5,5 persen 1.994
2. Gorontalo 7.620 4,24 persen 323
3. PapuaBarat 6.262 2,32 persen 145
4. Kalteng 15.004 2,24 persen 336
5. Papua 13.821 2,10 persen 290
----------------- -------
Prosentase Ketidaklulusan terendah Unas 2011-2012 SMA-MA (lima besar)
Provinsi Peserta Prosentase Tidak Lulus Jumlah Tidak Lulus
1. Jatim 210.586 0,07 persen 156
2. Sulut 15.535 0,09 persen 14
3. Bali 25.198 0,10 persen 26
4. Jabar 197.390 0,10 persen 203
5. Sumut 120.194 0,12 persen 148
---------------- ---------
Sekolah yang seluruh siswanya tidak lulus unas 2011-2012
1. SMA Swasta Dorema, Kota Medan, Sumut (jumlah siswa 4 orang)
2. MA Swasta al Ma"arif Bengkel, Kab. Langkat, Sumut (11)
3. MA Nahdlatul Wathan, Kab. Halmahera Timur, Malut (7)
4. MAS Al Jabar Lainea, Konawe Selatan, Sultra (19)
--------------
5 Sekolah dengan rata-rata nilai unas murni tertinggi
1. SMA Negeri 10 Fajar Harapan, Kota Banda Aceh, nilai rata-rata = 9,33
2. SMA Negeri Modal Bangsa, Kab. Aceh Besar, nilai rata-rata = 9,30
3. SMA Darul Muhsinin Cibitung, Kab. Bekasi, nilai rata-rata = 9,26
4. SMA Negeri 1 Cibitung, Kab. Bekasi, nilai rata-rata = 9,23
5. SMA Negeri 4 Denpasar, Kota Denpasar, nilai rata-rata = 9,20
------------------
Sumber: Kemendikbud
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sertifikasi Guru Harus Pertimbangkan Pengalaman
Redaktur : Tim Redaksi