7.904 Desa Belum Terjangkau Internet, BAKTI Kominfo Terus Wujudkan Konektivitas Telekomunikasi Digital

Minggu, 02 Mei 2021 – 17:40 WIB
Webinar Konektivitas Telekomunikasi Dalam Proses Transformasi Digital Indonesia yang digelar oleh BAKTI Kominfo bersama Lintasarta. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo menargetkan pada 2021-2022 menjadi tahun pembangunan fisik pembangunan infrastruktur jaringan 4G.

Pasalnya, saat ini sebanyak 7.904 desa/kelurahan belum terjangkau internet untuk menikmati sinyal 4G.

BACA JUGA: Kominfo Meluncurkan Program UMKM Digital BAKTI

Pembangunan infrastruktur jaringan 4G ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya mendorong ekonomi digital hingga ke daerah pelosok Indonesia.

Lewat webinar Konektivitas Telekomunikasi Dalam Proses Transformasi Digital Indonesia, Direktur Sumberdaya dan Administrasi BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar, mengajak semua pihak untuk memanfaatkan teknologi selular guna meningkatkan peradaban dan desa. 

BACA JUGA: Sempat tak Setuju dengan Wanita Pilihan Billy Syahputra, Nikita Mirzani: Jangan, Dia Jual Diri

“Fokus utama BAKTI Kominfo menyediakan infrastruktur jaringan di daerah-daerah yang masuk dalam kategori tertinggal, terluar, terdepan, dan terpencil yang selama ini tidak tersentuh oleh operator selular,” ujar Fadhilah.

Dalam hal ini BAKTI Kominfo berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk swasta, untuk mencapai target yang akan dicapai.

BACA JUGA: Inspirahub Web Station, Solusi yang Menggabungkan Website, Siaran Online dan Penjualan Tiket

Salah satunya dengan Lintasarta, perusahaan penyedia jaringan dan solusi telekomunikasi.

Lintasarta bersama konsorsiumnya mendapat kesempatan untuk membangun 1.795 BTS (base transceiver station) di kawasan Papua Barat dari total 7000-an BTS, yang menjadi target BAKTI Kominfo di seluruh Indonesia.

Direktur Marketing and Solution Lintasarta, Ginanjar mengatakan banyak tantangan yang dihadapi oleh para penyedia jaringan.

Selain kendala geografis, tingkat keamanan di lokasi, transportasi, dan minimnya pasokan listrik juga turut menjadi kendala. Meski begitu, BAKTI Kominfo tidak menyerah begitu saja.

“Cara untuk menjangkau lokasi sangat menantang, hal ini menyebabkan biaya menjadi jauh lebih mahal dibandingkan membangun BTS di daerah non 3T,” tutur Fadhilah.

Oleh karena itu, untuk menyikapi kendala tersebut, BAKTI Kominfo selalu mengadakan pendekatan dengan pemda setempat dan aparat keamanan, agar proyek berjalan dengan mulus.

"BAKTI Kominfo merasa mendapat kemudahan karena aspek penyediaan lahan umumnya disediakan oleh pemerintah daerah. Dengan begitu BAKTI Kominfo bisa berkonsentrasi pada aspek pembangunan fisiknya," seru Fadhilah.

Salah satu sekolah yang sudah merasakan pembangunan jaringan internet yakni SMAN 1 ALASA, Nias.

Baik guru hingga anak murid di sana merasa terbantu dalam mencari informasi maupun mengerjakan tugas sekolah melalui akses kemudahan internet yang dibangun oleh BAKTI Kominfo.

"Terima kasih BAKTI Kominfo dan juga Lintasarta, anak-anak di sini jadi makin mudah mengerjakan tugas-tugas, guru-guru juga bisa memberikan banyak contoh dari internet," kata salah satu guru pengajar di SMAN 1 ALASA.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler