8 Fakta Penyelidikan Kasus Pembunuhan Editor Metro TV, Poin 7 Bikin Penasaran

Rabu, 22 Juli 2020 – 05:11 WIB
Tim gabungan Kepolisian dan TNI meevakuasi dan identifikasi jenazah editor Metro TV Yodi Prabowo di pinggi Tol JORR Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jaksel, Jumat (10/7/2020). Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty

jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Polda Metro Jaya hingga hari ini (22/7) belum menetapkan tersangka kasus dugaan pembunuhan terhadap editor Metro TV Yodi Prabowo.

Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, pada Jumat (10/7) setelah dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak Selasa (7/7).

BACA JUGA: Polisi Beberkan Hasil Autopsi Editor Metro TV Yodi Prabowo

Berikut fakta-fakta proses penyelidikan kasus ini.

1. Hingga Senin (20/7) penyidik telah memeriksa 34 orang sebagai saksi.

BACA JUGA: Polisi Temukan Rambut di Sekitar Jasad Editor Metro TV, Pemilikinya Ternyata..

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya mengatakan ada beberapa saksi yang akan dipanggil kembali untuk dilakukan pemeriksaan tambahan oleh penyidik. Pemeriksaan ulang itu agar penyidik mendapatkan keterangan yang diperlukan.

2. Yusri menjelaskan salah satu saksi yang akan diperiksa kembali adalah rekan korban yang diduga mempunyai petunjuk dalam kasus tersebut.

BACA JUGA: 12 Fakta Istri Begituan dengan Pria Lain Ditemani Suami, yang ke-9 Sangat Edan

 Almarhum Editor Metro TV, Yodi Prabowo. Foto: ANTARA

"Salah satu saksi yang merupakan rekan dari almarhum sendiri yang mengatakan dia mengetahui, dia berasumsi, kita (penyidik kepolisian, red) akan lakukan pemeriksaan ulang, pemeriksaan tambahan," tuturnya.

3. Hasil autopsi terhadap korban menyebut luka tusukan benda tajam di bagian leher sebagai penyebab utama kematian Yodi.

4. Tidak jauh dari lokasi tempat jasad korban ditemukan, petugas juga menemukan sebilah pisau dapur.

Dugaan sementara petugas, pisau dapur tersebut adalah senjata yang digunakan oleh pelaku pembunuhan Yodi.

5. Penyidik kepolisian kembali akan memanggil kekasih editor Metro TV Yodi Prabowo yaitu Suci Fitri Rohmah untuk dilakukan pemeriksaan tambahan.

Yusri juga menegaskan Suci kembali dipanggil bukan karena tidak kooperatif. Namun karena penyidik memerlukan keterangan tambahan dari yang bersangkutan.

Meski tidak mengatakan kapan Suci akan kembali diperiksa, Yusri mengatakan pemeriksaan ketiga Suci akan dilakukan dalam waktu dekat.

Yusri juga mengatakan, Kepolisian menyambut baik apabila ada pihak-pihak yang ingin memberikan informasi atau keterangan seputar kasus tersebut.

6. Polisi memastikan tidak ada lebam akibat pukulan benda tumpul pada tubuh editor Metro TV Yodi Prabowo.

Yusri Yunus mengatakan lebam di antara bahu dan leher Yodi adalah hal lumrah yang terjadi akibat pembusukan pada jenazah.

"Jadi yang ada di pundaknya adalah lebam mayat," kata Yusri di Mako Polda Metro Jaya, Selasa (21/7).

Yusri juga menegaskan hasil pemeriksaan forensik memastikan tidak ada luka akibat pukulan benda tumpul pada jasad Yodi.

Dia mengatakan luka yang menjadi penyebab kematian Yodi adalah luka tusuk akibat benda tajam di bagian leher dan dada.

"Tusukan dan sayatan di sekitar leher, ini yang mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Yusri.

7. Sidik jari dan DNA yang terdapat pada pisau yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jenazah Yodi Prabowo adalah sidik jari dan DNA editor Metro TV itu.

"Sidik jari ada ditemukan adalah sidik jari korban dan juga DNA korban sendiri," kata Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Selasa.

Meski demikian, Yusri mengatakan, penyidik Kepolisian dan tim forensik masih terus melakukan pemeriksaan terhadap seluruh alat bukti yang ada untuk secepatnya menguak kasus ini.

8.Yusri mengatakan pisau ditemukan di bawah jasad korban.

Menurut keterangan saksi, jasad korban saat ditemukan berada di posisi terlungkup dengan pisau yang berada di bawahnya. Namun pisau itu tidak menancap di tubuh korban.

"Pada saat itu kondisi korban menurut keterangan saksi di awal dalam telungkup, di bawahnya ada pisau saat itu," kata Yusri. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler