8 Tol Baru Dibangun Akhir 2020, Ini Daftarnya

Kamis, 10 September 2020 – 10:28 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan pembangunan delapan ruas tol baru pada akhir tahun 2020 hingga 2021.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, delapan ruas tol ini akan menghubungkan kawasan-kawasan strategis dan pusat pertumbuhan di Pulau Jawa dan Bali.

"Pembangunan delapan ruas tol tersebut memiliki total panjang 374 km dengan nilai investasi sebesar Rp100 triliun," kata Basuki pada acara penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo, di Gedung Auditorium Kementerian PUPR, Rabu (9/9).

Beberapa ruas tol yang dibangun adalah Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo 96,57 km, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan 60,1 km, Tol Kertajari-Cipali 3,6 km, dan Tol North-South Link Bandung 14,2 km.

Kemudian Tol Harbour Road Tanjung Priok-Pluit 8,9 km, Tol Jogja-Bawen 75,83 km, Tol Gilimanuk-Mengwi 95,22 km; dan terakhir Tol Kediri-Kertosono 20,3 km. 

"Ruas Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo merupakan Proyek Strategi Nasional (PSN) sepanjang 96,57 km," tambah Basuki.

Menteri Basuki menambahkan, dengan dibangunnya Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo, tol ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan perekonomian masyarakat pada segitiga emas sektor pariwisata Joglosemar (Yogyakarta, Solo, Semarang). 

”Masyarakat telah menunggu-nunggu tol ini. Saya harap Joglosemar dapat menjadi segitiga emas yang bertumpu pada pengembangan potensi KSPN Borobudur dan Candi Prambanan," jelas Basuki.

Di samping itu, Basuki mengatakan bahwa pembangunan tol ini dapat meningkatkan aksesibilitas antar wilayah, mengembangkan wilayah yang dilalui jalan tol, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Saya minta dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol dan serangkaian penandatanganan perjanjian ini, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) segera memulai proses konstruksi dan sehingga jalan tol ini dapat beroperasi penuh di tahun 2023,” tambah Menteri Basuki.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa infrastruktur adalah salah satu tumpuan ekonomi Indonesia.

"Tugas yang diemban Pak Menteri Basuki selaku Jenderal Infrastruktur bukan pekerjaan mudah, karena infrastruktur ini salah satu tumpuan perekonomian kita karena bisa menyerap banyak tenaga kerja, termasuk produk-produk dalam negeri," kata Luhut.

Dengan kerja sama yang baik, Luhut yakin target pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi dapat tercapai.

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo sepanjang 96,57 km memiliki tiga seksi. 

Seksi satu adalah JC Kartasura-SS Prambanan sepanjang 35,64 km, seksi dua yakni SS Prambanan–SS Sleman sepanjang 22,36 km, dan seksi 3 yaitu SS Sleman – SS Kulonprogo sepanjang 38,57. 

Adapun nilai investasi dari pembangunan tol tersebut sebesar Rp26,6 triliun.

Basuki mengaku, jalan tol ini nantinya akan menghubungkan Ibukota Provinsi DIY dengan Kota Solo. 

Dari sana, akses menuju destinasi pariwisata nasional seperti Candi Prambanan menjadi lebih mudah. 

"Jalan Tol ini merupakan bagian dari jaringan jalan Tol Trans Jawa bagian Selatan-Tengah yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Pulau Jawa dengan menambahkan kapasitas jaringan jalan, serta menurunkan biaya transportasi dan logistik melalui satu jaringan tol yang terintegrasi," papar Basuki. (mcr4/jpnn)

BACA JUGA: Pembebasan Lahan Teratasi, Basuki: Tol Cisumdawu Rampung Akhir 2021


Redaktur & Reporter : Dicky Prastya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler