jpnn.com, MADIUN - Banjir yang terjadi Jumat malam lalu dialami warga kota dan Kabupaten Madiun, Jatim. Tercatat 80 rumah di Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, terendam banjir yang disebabkan luapan air Sungai Wulu.
Pantauan Jawa Pos Radar Mejayan menyebutkan, ketinggian banjir di wilayah itu 80 sentimeter dan menggenangi rumah warga di 16 RT dan 2 RW.
BACA JUGA: Waspada, Sungai di Jatim Rawan Meluap
Akibat banjir tersebut, puluhan kepala keluarga (KK) terisolasi. Mereka tidak bisa beranjak dari tempatnya lantaran sejumlah ruas jalan tergenang.
''Terisolasi sejak maghrib sampai Sabtu malam,'' kata Wahyu Budianto, warga setempat.
BACA JUGA: Tergenang Banjir, Sekolah Diliburkan
Kendati demikian, warga di wilayah terdampak banjir itu tidak mengungsi. Mereka memilih bertahan di rumah masing-masing.
Terlebih jalan keluar dari Desa Tempursari tergenang banjir setinggi pinggang orang dewasa.
BACA JUGA: Sungai Badeng Meluap, 4 Dusun Diterjang Banjir Bandang
Misalnya, jalan desa yang terhubung ke jembatan Kali Piring, jalan penghubung ke Desa Mojorayung, dan jalan menuju ke Desa Bantengan. ''Semua tertutup genangan air. Kami nggak bisa ke mana-mana,'' kata Wahyu.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Suprijanto mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah pasti rumah warga yang terdampak banjir. Dia mengatakan, semua itu masih dalam pendataan.
Namun, dia memastikan, beberapa ruas jalan warga tak bisa dilewati kendaraan karena tinggi permukaan air 50-80 sentimeter.
''Jika dipaksakan, mesin kendaraan bisa rusak. Karena itu, warga masih terisolasi,'' ungkapnya.
Suprijanto mengungkapkan, dampak banjir dialami oleh warga di Perumahan Bukit Tegal Rejo. Genangan air mencapai 80-100 sentimeter dan masuk ke rumah warga.
''Banjir ini lebih disebabkan air kiriman dari Kecamatan Kare. Saat Sabtu sore (18/1) wilayah itu memang diguyur hujan deras,'' terangnya. (her/c4/end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tergerus Banjir, Tanah Warga Menyempit
Redaktur & Reporter : Natalia