"Dia sangat senang. Dia memang ingin mencoblos tahun ini, akhirnya kami mencari cara supaya dia bisa memilih," ucap sepupu Joanna, Shirley Lee.
Seperti dikatakan Shirley, perlu usaha tersendiri agar Jenkins bisa menyalurkan hak konstitusionalnya itu. Sebab, kantor KPU setempat tak punya data pemilih atas nama si nenek. Ini kemungkinan terjadi karena sudah puluhan tahun Joanna tak pernah mencoblos, baik saat pemilihan anggota parlemen atau presiden sebelumnya. Ditambah lagi Joanna tak bisa membaca atau menulis.
Bahkan menurut Shirley, sepupunya nyaris tak diakui sebagai warga negara Amerika Serikat karena tak memiliki kartu identitas. Untungnya, dokter keluarga dan pejabat KPU Beaufort County mau membantu dengan memasukannya dalam daftar pemilih tetap.
"Ini luar biasa. Dia (Joanna) dibesarkan di saat (hukum rasialis) Jim Crowe sepenuhnya berlaku. Saat memilih merupakan perjuangan bukan hak tiap warga negara," kata Scott Marshall, ketua KPU setempat.
"Dari tindakan Joanna, kita belajar tak ada kata terlambat untuk menyarlukan hak pilih Anda," tegas Scott.(pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Ungguli Bieber di Twitter
Redaktur : Tim Redaksi