jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa 8.227 jiwa terdampak banjir yang melanda Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Sebanyak 8.227 jiwa itu tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Musi Rawas. Adapun kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Bulak Tengah Suku Ulu Cecar, Kecamatan Muara Kelingi dan Kecamatan Sukakarya.
Banjir juga mengakibatkan 2.618 unit rumah terendam, dua jembatan rusak ringan, dua jembatan gantung putus, satu polindes, satu kantor desa, satu sekolah dasar dan tiga tempat ibadah terdampak.
BACA JUGA: Hujan Tak Patahkan Semangat Mak Ganjar Bantu Korban Banjir di Lahat
"Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB berhasil menghimpun data terkini dari BPBD Kabupaten Musi Rawas yang per Senin (13/3) pukul 17.30 WIB menyebutkan sebanyak 8.227 jiwa terdampak, yang tersebar di tiga kecamatan," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa (14/3).
Banjir yang terjadi, pada Jumat (10/3), itu dipicu hujan dengan intensitas tinggi hingga meluapnya Sungai Musi yang berdampak ke permukiman warga.
BACA JUGA: 1 Sekolah dan Sejumlah Rumah di Bangka Tengah Terendam Banjir
"Berdasarkan kaji cepat sementara, ketinggian banjir terpantau berkisar antara 50 - 400 sentimeter. Pantauan visual di lapangan menyebutkan, kondisi air cenderung naik dan makin meluas," ujar Abdul.
Dia mengatakan BPBD Musi Rawas segera tiba di lokasi sesaat setelah kejadian.
BACA JUGA: Potensi Banjir Mengintai Sejumlah Wilayah di Indonesia, BMKG Minta Hati-Hati
BPBD Musi Rawas terus melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah daerah guna pendataan serta peninjauan di lokasi terdampak.
Selain itu, upaya evakuasi juga terus dilakukan dengan mengerahkan perahu karet untuk membawa warga terdampak ke lokasi yang lebih aman.
Merujuk informasi BMKG mengenai Prakiraan Curah Hujan Dasarian III Maret, untuk wilayah Musi Rawas memiliki potensi curah hujan dengan kategori menengah.
Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan langkah-langkah meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan bencana yang disebabkan oleh faktor cuaca.
"Salah-satunya dengan mengetahui mana saja wilayah yang rawan bencana, kemudian selalu mencari informasi terkini cuaca yang akan terjadi, dan selanjutnya mengetahui jalur evakuasi jika terjadi bencana," ujar Abdul. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi