85 Persen Anggaran Kementan Kini Dialokasikan untuk Petani

Senin, 12 Maret 2018 – 22:31 WIB
Gedung Kementerian Pertanian. Foto IST

jpnn.com, YOGYAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku siap melakukan berbagai terobosan demi mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045 mendatang.

Di antaranya, mengubah kebijakan terkait anggaran di Kementan. Bila sebelumnya mayoritas dialokasikan untuk keperluan internal, diubah untuk meningkatkan hasil pertanian rakyat.

BACA JUGA: Mentan Tantang UGM Wujudkan Indonesia Lumbung Pangan

"Biaya perjalanan dinas kami kurangi, biaya seminar kami kurangi. (Uangnya) untuk membeli bibit unggul yang hasil produksinya dapat mencapai 10 ton/hektare. Kami belikan bibit untuk tiga juta hektare," ujar Amran saat memberi kuliah umum di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) DI Yogyakarta, Senin (12/3).

Menurut Amran, uang untuk seminar ketika dialihkan membeli bibit hasilnya jauh lebih bermanfaat. Karena itu, anggaran Kementan pada 2018 yang mencapai Rp 12 triliun, 85 persennya kini dialokasikan untuk petani.

BACA JUGA: Mentan Amran Puji Kecap Pamor, Ingat Cintanya Pernah Ditolak

Kebijakan lain, Amran juga mengaku membenahi sumber daya manusia (SDM). Upaya yang dilakukan antara lain, memperkenankan KPK menyadap pejabat di Kementan dan memecat oknum yang terbukti rasuah.

"Ini lelang jabatan yang demosi, mutasi, pecat, 1.295 (orang). Tambah satu kemarin. (Total) ada 1.296 (pejabat) sampai hari ini," katanya.

BACA JUGA: Lantik Dekopi, Kinerja Menteri Amran dipuji Ketua MPR

Amran juga pernah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sidak dilakukan dengan gaya seadanya tanpa pengawalan.

Di lokasi, Amran mendapati ada oknum setempat 'bermain' dengan importir, agar proses pengecekan berlangsung cepat. Akhirnya tanpa menunggu waktu lama, Amran memerintahkan pimpinan karantina setempat memecat oknum pegawai tersebut.

"Enggak mau copot, you (pimpinan karantina) saya copot," kata Amran.

Hasilnya, kinerja petugas karantina kini semakin membaik. Dwelling time pertanian di Tanjung Priok kini menjadi 0,9 hari.

"Kemudian, kami masuk ke infrastruktur. Antara lain, memperbaiki irigasi tiga juta hektare. Mulanya ditargetkan tiga tahun rampung oleh presiden. Kami menginstruksikan dikerjakan dalam tempo satu tahun. Akhirnya, kini telah rampung," kata Amran.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan: Silakan Datang, Untuk Pertanian Waktu Saya 24 Jam


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler