jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat mengembangkan desa pertahanan. Rencananya, kerja sama akan direalisasikan di 86 desa tertinggal.
"Pola pendekatan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) dalam memacu kreativitas dan prakarsa masyarakat untuk membangun, sangat sinkron dan selaras dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan mekanisme bottom up. Ini adalah alih kendali pembangunan yang selama ini bersifat top down," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian DPDTT Anwar Sanusi, Kamis (7/4).
BACA JUGA: Begini Cara Kemendagri Perangi Suap Pembahasan Raperda
Menurut Anwar, secara substansi TMMD dapat dipandang sebagai tesis keterlibatan TNI dalam membangun pedesaan. Sedangkan dari sisi formula, TMMD menjadi lompatan metodologi pembangunan yang mengacu pada kesederhanaan, kebersamaan dan koordinasi lintas sektor.
"Program ini juga dapat dijadikan sebagai bentuk pengabdian demi terwujudnya pertahanan negara di daerah tangguh. Juga merupakan upaya TNI untuk melestarikan sejarah terutama nilai kemanunggalan TNI-rakyat," ujarnya.
BACA JUGA: Marudut Sering Main Golf Bareng Petinggi PT BA
Anwar menjelaskan, kerja sama dilakukan demi mewujudkan pertahanan negara serta percepatan desa dalam membangun Indonesia yang tersebar mulai dari Sumatera hingga kawasan Indonesia timur.
"Jumlah 86 desa ini memang sedikit kalau dibanding 5000 desa yang menjadi target untuk kami entaskan dari ketertinggalan. Namun kami akan terus berusaha maksimal agar target tercapai hingga 2019 mendatang. Karena itu kerja sama juga kami lakukan dengan lembaga lain," ujar Anwar.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Caketum Golkar Harus Paham Visi Indonesia Sejahtera 2045
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petinggi TNI AL Beri Motivasi Prajurit Kowal Koarmabar
Redaktur : Tim Redaksi