BOGOR - Infeksi saluran pernapasan akut (Ispa), masih berada di peringkat teratas sebagai penyakit yang banyak menyerang masyarakat. Tercatat, sepanjang 2012, sebanyak 86.429 kasus ditemukan.
Selanjutnya penyakit gusi, jaringan periodontal dan tulang alveolar, sebanyak 13.486 kasus. Sementara, diare berada di peringkat keenam dengan jumlah mencapai 6.461 kasus.
Kepala Bidang Promosi Kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, dr. Nanik Widayani, menyebutkan, banyaknya penderita Ispa disebabkan kurang pedulinya masyarakat menjadi kebersihan lingkungannya. Ditambah dengan cuaca ekstrem yang terjadi pada 2012.
Untuk menanggulangi penyakit-penyakit tersebut, pihaknya terus melakukan sosialisasi pencegahan ke masyarakat. Selain itu, masyarakat diminta untuk bisa menerapkan perilaku hidup sehat (PHBS).
“PHBS adalah perilaku kesehatan yang utama dilakukan atas kesadaran pribadi, keluarga dan lingkungan di sekitarnya,” katanya. Salah satu yang bisa dilakukan menerapkan PHBS, yakni tidak merokok di dalam rumah, melakukan aktivitas fisik setiap hari, makan buah dan sayur setiap hari, memberantas jentik di rumah, menggunakan jamban sehat.
“Setiap rumah tangga, kami anjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan,” tandasnya.
Sementara, di Rumah Sakit PMI Kota Bogor, tercatat 124 warga mengidap pengakit typhiod (tifus) dan 79 orang terkena diare. “Penyakit ini yang memang paling banyak diderita masyarakat di musim penghujan ini, kemungkinan tahun ini akan bertambah, namun belum ada rekapnya,” tandas Humas RS PMI Bogor, Yudha Wahyu.(bac)
Selanjutnya penyakit gusi, jaringan periodontal dan tulang alveolar, sebanyak 13.486 kasus. Sementara, diare berada di peringkat keenam dengan jumlah mencapai 6.461 kasus.
Kepala Bidang Promosi Kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, dr. Nanik Widayani, menyebutkan, banyaknya penderita Ispa disebabkan kurang pedulinya masyarakat menjadi kebersihan lingkungannya. Ditambah dengan cuaca ekstrem yang terjadi pada 2012.
Untuk menanggulangi penyakit-penyakit tersebut, pihaknya terus melakukan sosialisasi pencegahan ke masyarakat. Selain itu, masyarakat diminta untuk bisa menerapkan perilaku hidup sehat (PHBS).
“PHBS adalah perilaku kesehatan yang utama dilakukan atas kesadaran pribadi, keluarga dan lingkungan di sekitarnya,” katanya. Salah satu yang bisa dilakukan menerapkan PHBS, yakni tidak merokok di dalam rumah, melakukan aktivitas fisik setiap hari, makan buah dan sayur setiap hari, memberantas jentik di rumah, menggunakan jamban sehat.
“Setiap rumah tangga, kami anjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan,” tandasnya.
Sementara, di Rumah Sakit PMI Kota Bogor, tercatat 124 warga mengidap pengakit typhiod (tifus) dan 79 orang terkena diare. “Penyakit ini yang memang paling banyak diderita masyarakat di musim penghujan ini, kemungkinan tahun ini akan bertambah, namun belum ada rekapnya,” tandas Humas RS PMI Bogor, Yudha Wahyu.(bac)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perawatan Wajah Murah Meriah Menggunakan Sayur dan Buah
Redaktur : Tim Redaksi