9 Masalah Emosional yang Bisa Menular

Jumat, 14 Maret 2014 – 20:10 WIB

jpnn.com - PILEK, batuk, bahkan menguap memang bisa menular pada orang lain. Lebih dari itu, kondisi emosional dan perilaku seseorang juga ada yang menular.

Sebab, tanpa disadari seringkali kita berbagi info kepada orang lain melalui bahasa tubuh atau ekspresi wajah. Berikut ini kondisi emosional seseorang yang juga bisa ditularkan kepada orang lain

BACA JUGA: Orang Tua Bertengkar, Perkembangan Otak dan Jiwa Anak Terganggu

1. Stres

Penelitian Neuroscience Social di Maret 2012 menemukan bahwa hanya melihat orang yang cemas bisa menaikkan kadar kortisol dalam tubuh. Penelitian lain dari Social Cognitive & Affective Neuroscience menemukan bahwa orang bisa jadi lebih waspada bila terpapar bau keringat dari orang yang sedang stres.

BACA JUGA: Gaya Hidup Modern Ganggu Perkembangan Balita

"Isyarat ini bisa mempersiapkan kita pada potensi bahaya yang ada," kata profesor teknik biomedis di Stony Brook University School of Medicine di New York, Lillianne R Mujica-Paordi, PhD, seperti dilansir laman Woman's Day, Kamis (13/3).

2. Target pencapaian

BACA JUGA: Manusia Bisa Deteksi Penyakit dari Bau Badan

Studi tahun 2012 menemukan bahwa sebuah objek akan lebih diminati seseorang ketika ada pihak lain yang ingin mendapatkan objek tersebut. Menginginkan apa yang dimau orang lain bisa membuat kita belajar bahwa sesuatu akan lebih berisiko dan memakan waktu ketika dicoba sendiri.

3. Kesepian

Meski terlihat seperti intuisi, anda bisa menangkap perasaan terisolasi. Orang-orang yang kesepian lebih mungkin memperlakukan orang lain dengan buruk, kemudian hal ini akan terulang dan terjadi efek domino yang lama kelamaan akan membuat banyak orang merasa terasing.

4. Takut

Rasa takut bisa menyebar dalam keramaian tanpa alasan yang jelas. Tapi kini, peneliti menemukan petunjuknya. Ketika peserta mencium bau keringat dari orang yang ketakutan, mereka akan membuat ekspresi wajah takut dan lebih waspada. Ini berarti mereka menangkap ketakutan orang lain.

5. Jijik

Feromon, sinyal kimia yang secara tidak sadar dilepaskan seseorang bisa mengkomunikasikan rasa jijik. Serupa dengan penelitian rasa takut, peserta studi bisa membuat ekspresi jijik kerika mereka terpapar bau keringat orang-orang yang merasa jijik.

6. Bahagia

Orang bisa menangkap kebahagiaan orang lain dengan melihat yang bersangkutan berbahagia.

7. Pola pikir negatif

Tidak hanya perasaan saja, penelitian terbaru menemukan bahwa mahasiswa baru sering mengadopsi pola pikir teman sekamar mereka. Hal ini kemungkinan terjadi karena yang bersangkutan tidak memiliki tokoh acuan atau sekadar meniru saja.

Perlu diingat bahwa penilaian seseorang terhadap Anda juga mempengaruhi mereka di mana suatu ketika mereka bisa meniru anda, entah saat anda berpikiran positif atau negatif.

8. Sesak napas

Studi di Respiratory Physiology & Neurobiology tahun 2012 menemukan bahwa melihat orang yang menahan napas bisa membuat anda merasa kehabisan napas sendiri. Para peneliti menghubungkan hal ini dengan sifat empati karena sensasi fisik merupakan salah satu bentuk penyesuaian emosi.

9.Gatal-gatal

Laporan studi tahun 2012 di Proceedings of the National Academy of Sciences mengatakan melihat seseorang menggaruk kepala atau bagian tubuhnya bisa membuat orang lain latah atau ikut garuk-garuk. Sama halnya dengan sesak napas, melihat orang yang gatal-gatal membuat kita berempati sehingga otak memerintahkan tangan untuk menggaruk bagian tubuh yang tiba-tiba menjadi gatal. (fny/jpnn)
Source: Woman's Day

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ssst...Wanita Sering Sharing Urusan Ranjang dengan Teman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler