jpnn.com, MARSEILLE - Sebanyak sembilan petugas kepolisian terluka, satu di antaranya terkena lemparan batu pada wajahnya dan harus dirawat di rumah sakit selama tujuh hari.
Laporan Le Parisien yang dilansir Marca menyebutkan insiden terjadi sebelum, selama, dan setelah Le Classique antara Marseille versus Paris Saint-Germain di Stade Velodrome, Minggu (24/10) atau Senin dini hari WIB.
BACA JUGA: Le Classique: Paris Saint-Germain Bikin Marseille Makin Lemas
Polisi menangkap 21 orang yang mayoritas merupakan ultras Marseille.
Sejumlah bom asap meledak saat pertandingan yang membuat laga sarat gengsi di Prancis itu sempat dihentikan, termasuk saat superstar PSG Neymar akan melakukan sepak pojok.
BACA JUGA: Marseille tak Manfaatkan Peluang Saat Lyon hanya 10 Pemain
Pada babak kedua, seorang penggemar menyerbu ke lapangan dan berlari ke arah megabintang anyar PSG Lionel Messi.
Sementara itu, di luar stadion, ratusan orang mencoba masuk ketika gerbang ditutup.
BACA JUGA: Nikita Mirzani Diduga Melecehkan Islam, Ustaz Dasad Latif Minta Polisi Bertindak
Polisi harus turun tangan dan menembakkan gas air mata kepada beberapa fan.
Pertandingan itu sendiri berakhir tanpa gol.
Ini bukan pertama kalinya fan Marseille membuat ulah.
Mereka telah mendapat sanksi sebanyak dua kali oleh Komite Disiplin LFP untuk insiden di tribune saat pertandingan tim kesayangan mereka melawan Nice pada 22 Agustus, dan kemudian setelah duel Angers satu bulan kemudian.
Setelah pertandingan melawan Angers, Marseille diperingatkan bahwa mereka bisa mendapat sanksi pengurangan satu poin jika masalah serupa terjadi lagi. (mc/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Adek