SERANG - Satpol PP Kabupaten Serang Banten semakin gencar menggelar razia untuk memburu para pekerja seks komersial di wilayahnya.
Hasilnya, sekitar 90 persen dari 28 PSK yang terjaring razia pekat di dua titik berasal dari luar Kabupaten Serang. Mereka berasal dari Indramayu, Subang, hingga Lampung.
Kepala Satpol PP Kabupaten Serang Arif Ahmadar Rifai mengatakan, dalam sebulan pihaknya telah melakukan tiga kali operasi pekat di tiga titik, yaitu Kecamatan Pulo Ampel dan Bojonegara, Anyar, serta Kibin dan CIkande. Dari tiga titik tersebut dua titik di antaranya Satpol PP berhasil pengamankan 28 perempun tuna susila.
BACA JUGA: PT KCJ Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Kereta di Juanda
"Di Pulo Ampel itu kami tidak menjaring PSK, karena operasi diduga bocor. Namun, di Kecamatan Anyar dan Kibin kami berhasil mengamankan 28 WTS. Jumlah itu terdiri atas 23 WTS di Anyar dan 5 di Kibin," ujarnya.
Ia menuturkan, setelah menjaring puluhan WTS, pihaknya membawa mereka ke Kantor Satpol PP untuk didata. Dari hasil pendataan terungkap bahwa 90 persen PSK berasal dari luar Kabupaten Serang, sedangkan 10 persen sisanya adalah warga Kabupaten Serang.
BACA JUGA: Kegaduhan Pelindo Sengaja Diciptakan
"Sebetulnya PSK yang kami jaring selama ini kebanyakan dari daerah lain, kalau dari Kabupaten Serang hanya sebagian kecil saja. Setelah didata kami serahkan ke Dinsos untuk diberi pembinaan," katanya.
Senada dengan Arif, Kepala Dinsos Kabupaten Serang Dadang Hermawan mengatakan, berdasarkan hasil pendataan terakhir, sebanyak 25 PSK yang diserahkan oleh Satpol PP ke Dinsos berasal dari luar Kabupaten Serang.
BACA JUGA: Tabrakan di St Juanda, KA Hanya sampai St Manggarai
"PSK yang terjaring Satpol PP kami data dari nama hingga alamat. Jadi kalau ada WTS yang terjaring razia akan diketahui apakah dia sudah pernah terjaring sebelumnya atau tidak. Untuk pendataan sendiri dari 28 WTS, 25 orang di antaranya berasal dari luar Kabupaten Serang," ungkapnya.
Namun, dia enggan membeberkan asal WTS yang beraasal dari Kabupaten Serang tersebut. "PSK asal Kabupaten Serang kami beri pembinaan tata boga di Kabupaten Lebak atau juga bisa diikutsertakan dalam program Kementerian Sosial di Bogor. Tapi kalau yang berasal dari luar daerah kami serahkan ke wilayah asal masing-masing," tuturnya. (DWA)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asyik... Tenaga Honorer K-2 di Surabaya Terima Rapel Gaji
Redaktur : Tim Redaksi