983 Desa Masuk Kategori Bahaya Narkoba, Komjen Petrus Golose Gandeng Gus Menteri

Kamis, 18 Februari 2021 – 14:54 WIB
Kepala BNN Komjen Petrus Golose bersama Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar alias Gus Menteri. Foto: Kemendes PDTT.

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose mengajak Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar alias Gus Menteri memberantas narkoba di desa yang mulai mengkhawatirkan.

Berdasar data terbaru yang diperoleh BNN di lapangan menunjukkan ada 983 desa yang masuk kategori bahaya.

BACA JUGA: Anak Buah Komjen Petrus Bergerak ke Kepulauan Seribu, 2 Perempuan juga Disergap, Mencengangkan

Gus Menteri langsung merespons cepat persoalan yang disampaikan Komjen Petru Golose tersebut.

Hal ini terkuak saat Gus Menteri menerima kunjungan Komjen Petrus Golose membahas Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), serta Program Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba) khususnya di desa-desa, di Executive Room, Kemendes PDTT, Jakarta, Kamis (18/2) pagi.

Komjen Petrus Golose mengungkap sejumlah fakta terkait peredaran narkoba di desa.

BACA JUGA: Sesuai Arahan Presiden Jokowi, Dana Desa 2021 Diprioritaskan Mendukung SDGs Desa dan PPKM Mikro

Warga desa dimanfaatkan menjadi kurir dengan iming-iming uang, bahkan bandar narkoba mulai melirik desa sebagai lokasi produksi.

Karena itu, BNN mengajak Kemendes PDTT sebagai leading sector yang mengurusi masalah desa untuk bersama-sama turun ke desa.

BACA JUGA: Gagalkan Penyelundupan Narkoba, BNN Merasa Selamatkan 1,3 Juta Rakyat Indonesia

BNN sendiri punya program Desa Bersih Narkoba (Bersinar) yang memusatkan perhatian di desa-desa.

Saat ini, BNN telah menggandeng Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sebagai pilot project program itu.

Gus Menteri menyambut baik tawaran kolaborasi dari BNN ini.

Program Desa Bersinar ini sejalan dengan salah satu Program Desa Model dari Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan

Program ini juga fokuskan ke kampanye antinarkoba dan perang terhadap zat adiktif itu.

Namun, karena Covid-19 program ini dialihkan untuk penanganan pandemi agar tidak berkembang di desa.

Hal ini terbukti efektif karena angka penyebaran Covid-19 di desa memang jauh lebih kecil.

"Program ini sangat baik untuk desa, apalagi ada fakta 983 desa masuk kategori bahaya narkoba menurut BNN," kata doktor honoris causa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu.

Gus Menteri meminta direktorat terkait di kementeriannya berkoordinasi dengan BNN untuk pembahasan lebih lanjut agar kerja sama program ini segera direalisasikan.

"Jika perlu program ini bisa menggunakan alokasi dari dana desa. Harus segera disusunkan regulasi sebagai pedoman," kata mantan ketua DPRD Jawa Timur.

Gus Menteri mengatakan, jika menggunakan dana desa maka kepala desa dan perangkatnya bakal bekerja serius.

Sebab, lanjut dia, dana desa yang diperuntukkan bagi program desa terpakai untuk perang terhadap narkoba.

"Jika tidak ingin dana desa terpakai untuk itu, maka kepala desa harus bekerja serius," kata Gus Menteri.

Gus Menteri pun menyambut baik usulan Komjen Petrus Golose untuk mengkampanyekan bersama War On Drugs di desa-desa yang telah kerja sama dengan BNN di Kabupaten Cianjur.

Gus Menteri nantinya bakal diajak untuk melihat langsung fasilitas milik BNN di Lido.

Menurut Gus Menteri, hal ini baik karena nantinya menjadi percontohan bagi desa-desa yang lain untuk mulai perangi narkoba.

Desa-desa lainnya akan replikasi keberhasilan desa tersebut untuk dijadikan pedoman dalam menjalankan program.

"Kemendes menganut paham replikasi. Jadi keberhasilan desa dijadikan contoh untuk diterapkan ke desa-desa yang lain dengan perhatikan akar budaya desa itu agar lebih mudah," kata Gus Menteri.

Usai pertemuan, Gus Menteri dan Komjen Petrus Golose kemudian mendeklarasikan kolaborasi Kemendes PDTT dan BNN untuk mulai perangi narkoba. 

"War On Drugs," sambil mengepalkan tangan secara bersamaan.

Turut mendampingi Gus Menteri, Sekjen Taufik Madjid, Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Aisyah Gamawati, Plt Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Rosyidah Rahmawaty, Kepala Biro Humas Erlin Chaerlinatun dan Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Bito Wikantosa. (*/jpnn)

 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler