jpnn.com, JAKARTA - Seleb TikTok Yudi Santoso atau lebih dikenal Abah Didi berhasil memikat hati pengguna media sosial dengan konten yang menggambarkan kehidupan banyak orang.
Pria kelahiran 16 Februari 1988 itu memulai kariernya sebagai Seleb TikTok dengan mengunggah video yang menggambarkan kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA: Garap Lagu Pelan-Pelan Melupakan, Aan Story Gandeng Dinda Ghania
Yudi kerap menyentuh topik yang dekat dengan kehidupan generasi muda dan para pekerja yang kerap dilabeli sebagai budak korporat.
Dia sering kali membahas tentang tantangan di tempat kerja, dinamika kehidupan sosial, dan tip praktis untuk menghadapi berbagai situasi.
BACA JUGA: Atta Halilintar Ungkap Hubungan dengan Tompi setelah Heboh Konten Rumah Rp 150 Miliar
Pendekatan humoris dan santai membuat pesan yang ingin disampaikanya lebih mudah diterima oleh audiens.
Meskipun tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA), pria kelahiran Muara Jawa itu tak membatasi kreativitasnya.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Ria Ricis dan Teuku Ryan Berseteru, Nisya Ahmad Korban KDRT?
Yudi menjadikan media sosial sebagai sarana untuk mengekspresikan diri serta berbagi pengalaman yang banyak dirasakan orang.
Kegigihan Yudi dalam menciptakan konten yang menghibur dan edukatif membuatnya dikenal luas dan disukai para pengikutnya.
Sebagai pemengaruh, Yudi juga menyadari tanggung jawabnya dalam memberikan dampak positif kepada pengikutnya.
Tak jarang, dia menyisipkan pesan motivasi dalam konten dan mendorong para pengikutnya terus berkembang.
Ke depannya, Yudi berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menciptakan konten yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi dan menginspirasi.
"Harapan saya ke depan adalah untuk terus membuat konten yang lebih relate lagi buat teman-teman budak korporat dan anak-anak Gen Z," ujar Yudi kepada awak media di Jakarta, baru-baru ini.
Abah Didi kini diketahui memiliki 395 ribu pengikut di TikTok dengan akun @ig_didi_w88 dan 434 ribu pengikut di Instagram dengan nama @didi_w88. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah