Abang Merasa Kenal Duluan tapi Adik yang Menikahi, Cemburu jadi Sadis

Sabtu, 10 Juni 2017 – 05:28 WIB
Pembunuh sadis sudah tertangkap. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Polisi berhasil menangkap pembunuh Siti Anggun, balita berusia 3 tahun asal Kampung Bantarjaya RT01/10 Desa Bantarjaya, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jabar, kemarin (9/6).

Pelaku pembunuhan bernama Jaya, paman korban, dibekuk saat berada di pondok pesantren Kampung Sidak, Kecamatan Jasinga.

BACA JUGA: Pelaku Perampokan Davidson Sempat Gembosi Mobil Korban

Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky mengatakan, pondok pesantren tersebut merupakan tempat pelaku pernah belajar agama.

Pelaku yang nekat menghabisi korban dengan cara mencekik dan memukul, melarikan diri dan buron selama lima hari.

BACA JUGA: Usai Antar Durian, Aeng Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Pinggir Sungai

Dicky menjelaskan, pembunuhan dilakukan tak jauh dari rumah korban yakni berjarak 7 meter. Jasad Anggun lalu dibuang sekitar 20 meter dari rumah korbannya.

"Motifnya diduga cemburu terhadap orangtua korban. Sebab pelaku merasa dilangkahi (oleh adik kandungnya) karena yang kenal pertama dengan ibu korban adalah pelaku," ujar Dicky saat ditemui di Polres Bogor, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, kemarin (9/6).

BACA JUGA: Gara-gara Perempuan, Pemuda Ini Babak Belur Dikeroyok Belasan Orang

Jaya sakit hati lantaran perempuan yang dicintainya justru menikah dengan adik kandungnya.

Dari pemeriksaan sementara, kata Dicky, ada perasaan disisihkan dari keluarga dan merasa tidak berharga di keluarganya.

Selain itu, pelaku diduga membunuh korban lantaran janji adiknya tidak dipenuhi. "Dia menangih uang dan motor sama adiknya karena dilangkahi menikah,” tuturnya.

Pelaku marah lalu menculik korban hingga terjadi pembunuhan sadis pada Minggu (4/6) lalu. Keluarga sempat mencari korban tetapi tidak ketemu, kemudian pada Rabu, 7 Juni lalu jenazah korban ditemukan.

Setelah mendapatkan laporan, petugas gabungan Polsek Rancabungur dan Polres Bogor memburu pelaku yang teridentifikasi di Jasinga.

Ada fakta lain yang mengarah ke tindakan asusila terhadap anak di bawah umur. Pelaku diduga pernah menyetubuhi korban.

Meski demikian Dicky belum bisa menyimpulkan lantaran masih menunggu hasil visum. “Kami masih terus mendalami kasus ini,” tambah mantan Kapolres Karawang itu.

Sementara itu Kapolsek Rancabungur Iptu Gatot Sarwoko menjelaskan detik-detik penangkapan pelaku. Saat ditangkap, kata Gatot, Jaya tengah tertidur di kamar santri Pondok Pesantren di Kampung Sidak 04/04, Kecamatan Jasinga.

"Awalnya kami mulai menyisir ke teman-teman korban dan tempat korban biasa bergaul mulai pasar TU, Mawar, sampai pagi hari," kata Gatot.

Setelah melacak jejak Jaya, polisi menemukan persembunyian korban. Selepas sahur sekitar pukul 04.30 WIB, petugas menuju ke pelosok Jasinga. "Baru satu hari dia di tempat itu,” ujarnya.

Berdasarkan pengakuan Jaya, setelah membunuh keponakannya, dia sempat ketakutan. Jaya merasa bersalah dan hatinya tidak tenang. Akhirnya, ia pergi ke beberapa tempat.

Sampai pemuda itu memutuskan kembali ke sebuah pesantren tempat dia menimba agama dulu. "Dia lupa pergi kemana saja. Akhirnya dia ingat saya mau nyantri lagi dan pergi ke Jasinga," jelas Gatot.

Kepada polisi, Jaya mengaku tega menghabisi nyawa anak untuk meluapkan kekesalan kepada adiknya Majen yang menikah dengan Eni.

"Dia sempat nagih ke adiknya (Majen) uang ngarunghal (pelangkah, red) Rp5 juta sama motor. Adiknya bilang nanti habis lebaran karena belum ada uang," bebernya.

Jaya lalu membawa pergi Anggun Minggu (4/6) lalu ke sebuah kebun di bawah jurang. Di sanalah pelaku membunuh bocah malang tersebut dengan cara sadis.

Jaya mengantam wajah bocah tersebut berulang kali. Merasa kurang puas, kepala Anggun bahkan dibenturkan ke tanah hingga meninggal dunia.

"Setelah itu pelaku menutup dengan tanah dan daun kering dan pergi dari kebun itu," terang Gatot.

Akibat perbuatannya polisi menjerat pelaku dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

Sebelumnya diberitakan, Anggun hilang sejak Minggu (4/6). Keluarga dan warga sekitar terus mencari hingga akhirnya ditemukan pada Rabu (7/6) dalam kondisi mengenaskan.

Bahkan hilangnya Anggun sempat menjadi perbincangan di jejaring sosial Facebook dan Whatssapp. (ded/don/d)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nongkrong di Jembatan, Dikeroyok 10 Orang


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
pembunuhan   Cemburu   Sadis  

Terpopuler