jpnn.com, MAKASSAR - PSM Makassar berpeluang besar manjadi juara Liga 1 musim ini. Kans juara musim ini bahkan lebih besar dari musim lalu. 90 persen PSM sudah juara.
Legenda PSM Syamsuddin Umar mengatakan, kunci juara saat ini ada di tangan PSM sendiri. Tergantung kemauannya sendiri.
BACA JUGA: Mitra Kukar Diminta Bermain Tenang Saat Hadapi Sriwijaya FC
Syam --sapaannya-- melihat peluang PSM yang tidak bergantung pada hasil dari tim lawan. Yaitu, Persija sebagai pesaing saat ini.
"Yang pasti itu PSM juara. Terpenting saat ini di PSM sendiri, mau juara atau tidak. Kuncinya ada di PSM," ucap pelatih yang sukses membawa PSM juara pada musim 1999/2000 ini, kemarin.
BACA JUGA: Skuat Asuhan RD Dituntut Menang Atas Sriwijaya FC
Dengan keunggulan satu poin dari Persija dan sama-sama menyisakan dua laga lagi, pria yang juga kini menjabat sebagai pengurus Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Sulsel ini, bahkan menilai peluang tahun ini lebih besar dari musim lalu.
"Musim ini peluangnya sangat besar sekali. Jika musim lalu kita harus melihat hasil tim lain, musim ini kita cukup fokus pada hasil tim kita. Jadi pada intinya tetap konsisten dan jaga performa. Saya yakin dan optimistis PSM juara," yakinnya.
BACA JUGA: Sering Minta Laga Ditunda, Persija Dapat Cap Tim Undur-Undur
Mantan penasihat PSM, Abdi Tunggal menambahkan, gelar juara PSM musim ini sudah 90 persen. Pertimbangannya dengan melihat persaingan dengan Persija di dua laga sisa ini.
Apalagi kata mantan pemain PSM era 1970-an hingga 1980-an ini, pada laga pekan ini Persija bermain sehari lebih dahulu menghadapi Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali pada Minggu, 2 Desember. Sedangkan PSM menghadapi Bhayangkara FC di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Senin, 3 Desember.
"Jadi peta persaingan bisa kita lihat hasil Persija lebih dulu. Jika Persija menang atas Bali maka kita juga wajib menang. Jika mereka kalah maka akan cukup dengan seri. Tetapi tetap saja untuk aman kita wajib memenangkan pertandingan," jelasnya.
Terkait peta kekuatan calon lawan PSM dan Persija di dua laga terakhir, Abdi melihat kekuatan Bali United dan Bhayangkara cukup berimbang. Termasuk di laga terakhir PSMS dan Mitra Kukar.
Menurutnya calon lawan PSM dan Persija tersebut punya kepentingan masing-masing. Bagi Bali United dan Bhayangara ingin main di AFC dan PSMS Mitra Kukar ingin memastikan lolos dari degradasi.
"Semua punya kepentingan. Cuma keuntungan kita, PSM dalam kondisi onfire. Dibanding dengan Persija walaupun menang dengan susah payah, kans juaranya harus melihat hasil PSM dulu. Jadi Persija tidak dalam posisi yang nyaman," nilainya.
"Pesan saya tidak usah ubah gaya main. Main seperti biasa. Sekarang keuntungan untuk PSM. Semua tim menghitung PSM, bukan sebaliknya," tambahnya.(tam/rif-zuk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alasan PT LIB Gelar Pekan ke-34 Liga 1 2018 Serentak
Redaktur & Reporter : Budi