jpnn.com, KABUL - Pemimpin tinggi Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar ternyata masih hidup setelah beredar rumor terjadi pembunuhan atas dirinya.
Kabar itu muncul menyusul laporan telah terjadi perpecahan internal dalam kelompok Taliban, tepat sebulan setelah mengambil alih Kabul.
BACA JUGA: Dulu Bunuh-bunuhan, Sekarang Taliban Minta Barat Datang Bawa Uang
Mullah Abdul Ghani Baradar yang dalam pemerintahan sementara menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri muncul dalam sebuah wawancara dengan penyiar nasional negara itu dan mengaku sempat pergi dari Kabul sehingga tidak memiliki akses ke media massa untuk membantah rumor tersebut.
“Berita ini tidak benar. Terima kasih Tuhan saya benar-benar baik-baik saja dan sehat,” katanya kepada Radio Television Afghanistan, dikutip Associated Press.
BACA JUGA: Afghanistan Butuh Uang, Taliban Temukan Tumpukan Emas dan Dolar di Rumah Eks Pejabat
“Berita tentang konflik internal kami yang diberitakan media juga tidak benar. Kami memiliki belas kasih di antara kami sendiri, lebih dari sebuah keluarga. Kami menjamin bangsa Afghanistan, Mujahidin, orang tua, dan pemuda tidak khawatir dan tidak ada alasan untuk khawatir,” tambahnya
Kelompok Taliban juga merilis rekaman video yang menunjukkan Baradar menghadiri pertemuan di kota selatan Kandahar.
BACA JUGA: Taliban Berkuasa, Diplomat Afghanistan Takut Pulang Meski Sudah Kehabisan Uang
Baradar menjabat sebagai pemimpin perunding selama pembicaraan antara Taliban dan Amerika Serikat yang membuka jalan bagi penarikan pasukan AS dari Afghanistan, dua minggu setelah kelompok itu mengambil alih ibu kota Kabul.
Sebelumnya telah beredar informasi bahwa pengikut Baradar bentrok dengan pendukung Sirajuddin Haqqani, kepala jaringan Haqqani yang berbasis di dekat perbatasan dengan Pakistan.
Kelompok Haqqani ini dituduh melakukan beberapa serangan bunuh diri terburuk dalam perang tersebut
Namun, Taliban telah berulangkali membantah spekulasi tentang perpecahan internal itu. Baradar, yang pernah dianggap sebagai kepala pemerintahan Taliban, tidak terlihat di depan umum selama beberapa waktu.
Dia juga tampak ikut menjadi delegasi menteri yang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Kabul pada hari Minggu lalu.
Pemimpin tertinggi Taliban yang menjadi perdana menteri sementara, Mullah Haibatullah Akhunzada, juga tidak terlihat di depan umum sejak Taliban merebut ibu kota pada 15 Agustus, meskipun dia mengeluarkan pernyataan publik setelah ditunjuk menjadi perdana menteri sementara pemerintah Afghanistan, pekan lalu. (ap/ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia