Abdulrahman Siap Patuhi Sriwijaya

Mundur dari Timnas

Sabtu, 25 Agustus 2012 – 08:41 WIB
JAKARTA - Timnas yang dipersiapkan untuk tampil di Piala AFF bakal kembali kehilangan salah seorang pemainnya. Itu setelah bek Abdulrahman bergabung klub ISL (Indonesia Super League) dan dilarang mengikuti Pemusatan latihan (Training Centre/TC) tahap II oleh klub barunya, Sriwijaya FC.

Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri Hendri Zainuddin menegaskan bahwa kebijakan itu tak akan berubah. Alasannya, larangan tersebut merupakan keputusan manajemen klub.

"Dia sudah deal dengan kami. Kami akan minta dia untuk tidak memperkuat timnas PSSI Djohar Arifin lagi," katanya kepada Jawa Pos, kemarin (24/8).

Menurut dia, sikap Sriwijaya FC sudah jelas tidak mengakui Djohar sebagai ketua umum setelah menyatakan mosi tidak percaya. Karena itu, dia meminta agar Rahman nanti bisa patuh kepada keputusan yang sudah dikeluarkan oleh klub.

Sebelumnya, lanjut Hendri, Sriwijaya telah memanggil tiga pemainnya yang sempat bergabung dalam TC tahap I awal Agustus lalu. Mereka adalah Firman Utina, Ponaryo Astaman, dan M Ridwan.

Bukan hanya melarang mereka bergabung, Sriwijaya juga memberikan sanksi kepada ketiganya. Pasalnya, Ponaryo dkk sempat mengabaikan larangan klub dan nekat tetap berlatih di bawah arahan pelatih Nil Maizar di Jakarta.

Sanksi Sriwijaya pun tak main-main, pemain  langsung mendapatkan surat peringatan keras (SP 3) dan pemotongan gaji selama satu bulan.

Kendati demikian, Sriwijaya belum bisa memastikan apakah Rahman benar-benar sudah tidak bergabung di timnas mulai TC tahap II, hari ini. Penyebabnya, sampai saat ini deal yang tercapai antara Sriwijaya dan Rahman masih sebatas lisan.

"Kami memang belum tanda tangan kontrak. Jika memang masih mau ikut TC saya belum tahu. Yang pasti kalau kami sudah persiapan dan tanda tangan kontrak, dia tidak bisa memperkuat timnas," tutur Hendri.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Abdulrahman menegaskan siap mematuhi aturan di klub barunya. Sebagai pesepak bola profesional, Dia akan bertindak secara profesional sesuai dengan perjanjian dan keputusan klub.

"Saya pemain profesional, dan saya siap bersikap profesional. Saya akan patuhi keinginan klub," cetusnya singkat.

Nama bek tengah tersebut sejatinya memang termasuk dalam daftar 29 pemain timnas yang dipanggil untuk mengikuti TC tahap II. Dia menjadi salah satu andalan pelatih Nil Maizar di sisi tengah pertahanan Indonesia bersama Wahyu Wijiastanto.

Jika benar mundur dari timnas, Rahman akan menjadi pemain yang mengikuti jejak Bambang Pamungkas, Ahmad Bustomi, Firman, Ponaryo, dan Ridwan yang terlebih dahulu mundur sejak TC tahap I.

Mereka terpaksa mengikuti kebijakan klub karena seluruh klub yang bermain di ISL sudah tidak mengakui PSSI Djohar. (aam/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilih Operasi, Stoner Absen di Brno

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler