BACA JUGA: Everton v Liverpool, Gengsi Derby
Pembangunan venue yang bersifat bongkar pasang itu seharusnya mulai dikerjakan pada 13 September lalu lalu
BACA JUGA: Caban Ekshibisi Maih Belum Pasti
"Nyatanya, pihak restoran dan hotel masih keberatan kalau lokasi di sekitar tempat mereka digunakan sebagai tempat pertandinganBACA JUGA: Benzema Dibanderol Rp 1,37 Triliun
Oyong menyesalkan tindakan manajemen restoran dan hotel yang memadati Pantai Tanjung Benoa sepanjang delapan kilometer ituSebab, menurut segenap panpel ABG, adanya pertandingan di wilayah itu justru akan menarik perhatian turis baik asing maupun domestik
Lagi pula, lanjut Oyong, pemiliki restoran dan hotel itu seharusnya sadar bahwa pantai di lokasi tersebut bukanlah hak milik mereka, tetapi milik negara yang digunakan untuk publikUntunglah, setelah melalui perundingan untuk kali kesekian, manajemen restoran dan hotel tersebut menerima dengan lapang hati
Panpel memang bisa memindahkan venue karena pencak silat bisa dipertandingkan di mana sajaTetapi, Tanjung Benoa dinilai paling strategis untuk menggeber olahraga asli tanah air ituMaklum, dari cabang olahraga inilah Indonesia berharap dapat mendulang emasBahkan, KON/KOI mematok target empat emas dalam perhelatan ABG yang baru kali pertama tersebut
Tak hanya pembangunan venue, pasir yang akan menjadi alas pertandingan nanti mulai diayakTujuannya, memurnikan pasir dari kerang yang tajam, batang kayu, ataupun kotoran hewan"Pasir yang diayak tak hanya permukaannya, tetapi mencapai kedalaman 25 cmSetelah melalui uji coba para pesilat kita sendiri, mereka biasanya terjeblos hingga kedalaman 25 cm," jelasnya.
Oyong berharap agar venue itu segera dirampungkanAgar, para pesilat Indonesia bisa lebih cepat beradaptasi di lokasi tersebut(vem/pen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persiku Tunda Gaji Pemain Asing
Redaktur : Tim Redaksi