jpnn.com, JAKARTA - Sejak tahun 2008, setiap tahun, bertempat di Jakarta Covention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Mahkamah Agung (MA) melaporkan capaian kinerja tahunannya. Dalam acara itu hadir hakim-hakim MA dari seluruh Indonesia.
Dalam kegiatan MA juga rutin menggelar ‘Kampung Hukum’. ‘Kampung Hukum’ adalah pameran yang diikuti oleh berbagai lembaga negara, kementerian, dan lembaga pemerintah dan swasta lainnya yang terkait dengan bidang hukum untuk memamerkan produk-produk hukum dalam buku, kajian, diskusi, informasi, brosur, dan dokumentasi lainnya.
Dalam laporan capaian kinerja MA yang digelar pada tanggal 25 hingga 26 Februari 2020, MPR ikut berpartisipasi dalam kegiatan ‘Kampung Hukum’. Menurut Kabiro Humas Setjen MPR, Siti Fauziah, MPR telah lima kali mengikuti kegiatan itu.
“Ini yang kelima kita berpartisipasi”, ujarnya.
Dikatakan, stan MPR dalam acara itu memamerkan buku yang berisi kajian, rangkuman, dan tulisan seputar hukum tata negara dari pikiran anggota MPR, Badan Pengkajian, Lembaga Pengkajian (Komisi Kajian Ketatanegaran), serta para pakar dan dosen.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Lengkap soal Honorer K2 dan Nonkategori, Anies Baswedan Diminta Mundur
“Buku-buku yang ada tidak diperjualbelikan sehingga buku-buku itu tak ada di toko buku”, ujarnya.
Sebagai buku yang dikatakan langka, Siti Fauziah menyebut pastinya buku-buku itu dibutuhkan oleh para hakim yang datang dari berbagai daerah.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Hai Pak Anies Banjir Lagi Nih, Mohon Jangan Melupakan Honorer Nonkategori
“Kami membagikan buku itu secara gratis, silakan mengambil”, tuturnya.
Ikut dalam acara ‘Kampung Hukum’, menurut Siti Fauziah merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan atau mensosialisasikan MPR, baik tugas, wewenang, dan kelembagaannya; kepada masyarakat.
“Apalagi pimpinan MPR saat ini ada 10 orang”, ucapnya.
BACA JUGA: MPR Gelar Seminar Internasional Tentang Beragama yang Harmonis dan Konstruktif
Dalam memperkenalkan MPR selain membagikan buku secara gratis, juga dilbuat kuis kepada para pengunjung.
Pengunjung yang mau mengikuti quis, diberi pertanyaan seperti hafalan Pancasila, disuruh menyanyikan lagu Indonesia Raya, diberi pertanyaan seputar 4 Pilar MPR, juga diminta menyebutkan nama-anam pimpinan MPR.
Pengunjung yang benar dan tepat menjawab pertanyaan, menurut Siti Fauziah, akan diberi hadiah seperti payung, gelas, tumbler, dan hadiah lainnya.
“Pokoknya hadiahnya bermanfaat deh," ujarnya dengan tersenyum. Cara kuis dilakukan agar pengunjung tidak bosan dengan metode yang sudah-sudah, monoton.
Dalam pameran yang berlangsung selama dua hari itu, Siti Fauziah bersyukur. Pengunjung yang mendatangi stan MPR mencapai ratusan orang.
“Jadi sangat ramai”, ungkapnya.
Tidak hanya mahasiswa, hakim, dan masyarakat lainnya yang berduyun-duyun ke sana. Ketua MA Muhammad Hatta Ali, Ketua MPR Bambang Soesatyo, dan Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono, juga hadir di stan MPR.
“Hari pertama Bapak Hatta Ali mampir ke stand dan beliau antusias karena banyak buku yang dibutuhkan hakim”, ujarnya.
“Hari kedua, Alhamudillah Bapak Bambang Soesatyo hadir dan beliau mengatakan bangga MPR bisa mengikuti acara itu”, ujarnya.
Siti Fauziah mengatakan Bapak Bambang Soesatyo berpesan MPR harus tetap mempublikasikan bukan hanya kegiatan MPR tetapi juga kelembagaannya”, ujarnya. “Bapak Ma’ruf Cahyono juga hadir di sini dan beliau memberi apresiasi," tambahnya. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi