BANDA ACEH - Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengakui selama ini Aceh kekurangan dokter spesialis, khususnya bagian bedah anak.
"Saya pribadi maupun selaku tuan rumah yang juga berlatar belakang pendidikan medis, sangat prihatin apalagi tingginya angka kematian bayi," ujar Gubernur pada pembukaan Muktamar dan Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-21 Perbani (Persatuan Bedah Anak Indonesia (Perbani) ke 21 di Banda Aceh, Jum’at (4/10)..
Tidak hanya di Aceh, problem ini juga terjadi di seluruh negeri. Menurut data yang diperoleh tahun 2006, jumlah dokter spesialis bedah anak di Indonesia hanya 39 orang. Sebanyak 18 orang di antaranya ada di Jakarta.
Pada tahun 2013 ini tentu jumlahnya bertambah. Namun dibanding dokter spesialis lain, penambahan jumlah dokter spesialis bedah anak di Indonesia relatif lamban.
Dengan jumlah yang amat sedikit itu, kata doto Zaini, diperkirakan seorang dokter spesialis anak di Indonesia harus melayani lebih dari 6 juta penduduk. Bandingkan misalnya dengan Singapura, di mana seorang dokter spesialis bedah anak di negara itu, hanya melayani 400 ribu penduduk.
Ini jelas sebuah tantangan berat bagi para dokter spesialis bedah anak di negeri ini. Apalagi diketahui tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia relatif tinggi, mencapai 2,3 persen per tahun. Dengan tingkat pertumbuhan seperti itu, diperkirakan pada tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia mencapai 265 juta. (imr/sam/jpnn)
:ads="1"
BACA JUGA: Anak Gagal Ikut Tes CPNS, Bandara Dipalang Warga
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ledakan Granat di Bali Tewaskan Tukang Kebun
Redaktur : Tim Redaksi