jpnn.com - JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman mengungkapkan pihaknya tidak mengubah strategi pengamanan di wilayah Aceh jelang Pemilu meski sudah terjadi sejumlah gangguan keamanan. Ini disampaikan Budiman menyusul kembali terjadinya peristiwa penembakan terhadap kendaraan simpatisan Partai Aceh di Bireuen, Aceh, Senin (31/3).
"Saya rasa tidak ada. Dengan jumlah pasukan yang ada di sana sudah cukup," tutur Budiman di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu, (2/4).
BACA JUGA: Sutarman Legalkan Pembagian Uang ke Simpatisan Parpol
Menurut Budiman, tak mudah menangkap para pelaku penembakan karena mereka bergerak secara gerilya dengan melewati tempat-tempat yang berbeda. Oleh karena itu, ia mengaku, aparat keamanan pun tak mengetahui secara pasti jumlah para penembak misterius tersebut.
"Personil jumlah mereka secara kasat mata tidak dihitung, tapi kita tahu jumlah mereka. Jumlahnya tidak terlalu maksimum," sambung Budiman.
BACA JUGA: Simpatisan Hanura Dihibur Musik Dangdut
Untuk pengamanan di Aceh, Budi mengaku, TNI sudah berkoordinasi dengan Polri, dan Gubernur Aceh. Ia meminta semua parpol lokal di Aceh menahan diri atas sejumlah peristiwa ini.
Kejadian kekerasan terbaru di Aceh ini adalah bagian dari rentetan kekerasan di Aceh yang terjadi dalam tiga bulan terakhir.
BACA JUGA: LSI: Hanya Tiga Capres Bertarung di Pilpres 2014
Sebelumnya, setidaknya dua orang simpatisan dan pimpinan Partai Nasional Aceh, PNA, tewas ditembak oleh kelompok orang tidak dikenal.
PNA dan PA merupakan dua partai lokal di Aceh yang didirikan oleh bekas pimpinan dan anggota Gerakan Aceh Merdeka, GAM. Keduanya kini bersaing untuk memenangkan pemilu legislatif 2014. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kumpulan Guru Besar Dukung Prabowo di Pilpres 2014
Redaktur : Tim Redaksi