jpnn.com, BANDA ACEH - Sebanyak 1.403 jiwa mengungsi akibat banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Warga yang mengungsi tersebut tersebar di dua kecamatan, yakni Lhoksukon dan Kecamatan Matang Kuli.
BACA JUGA: Warga Serpong Tangsel Kedatangan Tamu Tak Diundang pada Dini Hari, Penghuni Histeris
"Sedangkan empat kecamatan lainnya yang terdampak banjir yakni Kecamatan Kuta Makmur dan Kecamatan Baktiya Barat, Pirak Timu dan Kecamatan Cot Girek, terdata tidak ada yang mengungsi," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Utara Murzani, Jumat.
Murzani mengatakan warga yang mengungsi yakni di Kecamatan Lhoksukon sebanyak 1.343 jiwa dan di Kecamatan Cot Girek sebanyak 60 jiwa.
BACA JUGA: Proyek Sumur Resapan di Atas Trotoar, Bang Tigor: Bukan Menyerap Air, APBD yang Diserap
"Warga di dua kecamatan ini terpaksa mengungsi karena ketinggian air mencapai 50 scentimeter hingga satu meter," katanya.
Ia mengatakan banjir merendam ribuan rumah warga tersebut akibat jebolnya tanggul Krueng (sungai) Keurto.
Selain itu, kata dia, banjir juga merendam empat gedung sekolah dan lahan pertanian masyarakat.
Menurutnya, banjir yang merendam 38 desa di enam kecamatan tersebut terjadi akibat hujan yang mengguyur wilayah tersebut hingga mengakibatkan tiga titik tanggul Krueng Keurto jebol.
"Hingga saat ini, air masih menggenangi pemukiman masyarakat. Sementara, jalan antarkecamatan sudah mulai surut. Kami juga sudah menyalurkan bantuan dasar dapur umum di dua desa di Kecamatan Lhoksukon," katanya.
BPBD mengimbau masyarakat di daerah rawan banjir dan yang terdampak banjir agar siap siaga dan terus waspada akan potensi banjir susulan, mengingat potensi hujan lebat masih ada.
"Waspadai potensi banjir agar dapat dampak bencana seperti jatuhnya korban jiwa dan kerugian materiil bisa dicegah. Kami juga terus memantau dan memonitor wilayah rawan banjir," kata Murzani. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti