Acne Scar Pengaruhi Kondisi Psikologis

Jumat, 24 Mei 2013 – 17:27 WIB
ilustrasi.
SURABAYA - Bagi sebagian orang, jerawat menjadi persoalan penting hingga memengaruhi psikologis. Terutama kaum remaja. Salah satu imbas yang sering dikeluhkan adalah acne scar atau bekas jerawat.

Menurut dr David Sudarto Oeria SpKK hampir 100 persen orang pernah berjerawat. Perempuan, kata dia, lebih banyak berjerawat karena masa pubertas mereka lebih dini dibanding pria.

Pada beberapa perempuan, jerawat bisa muncul walau berusia lebih dari 25 tahun. Hal itu disebabkan faktor hormonal. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya minyak yang menumpuk dan menyumbat di pori-pori wajah. Selain itu, ada faktor genetis serta faktor lain seperti pola makan.

Namun, jika dibanding jerawat, bekasnya malah lebih banyak dikeluhkan remaja. Bahkan, hal itu bisa mengganggu psikologis karena berpengaruh terhadap rasa percaya diri. David mengungkapkan, dalam berbagai penelitian disebutkan, anak-anak atau remaja yang berjerawat kurang percaya diri. Personality mereka juga kurang baik.

Dirinya pernah mendapati seorang remaja yang memiliki attitude kurang baik karena problem jerawat. Remaja itu merasa minder dan tidak ingin wajahnya dilihat karena memiliki banyak jerawat. Setelah problem jerawatnya teratasi dan si remaja menjadi cantik, attitude-nya berubah menjadi baik.

''Jadi, problem jerawat ini banyak berpengaruh terhadap diri seseorang, meski bagi sebagian yang lain tidak menjadi masalah,'' ungkapnya.

Jerawat bisa dicegah dengan rajin membersihkan wajah. Lalu, pilihlah kosmetik yang bersifat non-comedogenic alias kosmetik yang bahan-bahannya tidak menyumbat pori-pori. Pencegahan juga bisa dilakukan dengan diet seimbang. Misalnya, menghindari makanan berlemak dan berkolesterol serta goreng-gorengan. (kit/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsumsi Kenari Kurangi Resiko Sakit Jantung

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler