jpnn.com, SURABAYA - Kasus anak penderita tuberkulosis (TB) yang tertangani sepanjang 2017 belum sampai separo.
Belum maksimalnya penanganan salah satu jenis penyakit menular tersebut sangat disayangkan.
BACA JUGA: Dua Pertiga Penderita TBC di Indonesia Belum Dilaporkan
Sebab, APBD di Surabaya untuk kesehatan terbilang tinggi, bahkan di atas ketetapan nasional.
Belum maksimalnya penanganan TB pada anak di Surabaya tersebut terlihat dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim.
Data yang di-update per 28 Februari itu menyatakan, anak penderita TB di Surabaya mencapai 746 orang. Di antara jumlah tersebut, pemkot baru berhasil menangani 335 anak.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti menyatakan bahwa penanganan TB yang belum maksimal tentu sangat disayangkan.
Lemahnya penanganan bisa mencoreng predikat Surabaya sebagai kota sehat yang diberikan Kementerian Kesehatan pada 2013.
Bukan hanya itu, APBD di Surabaya untuk kesehatan yang cukup besar seharusnya bisa menghindari lemahnya penanganan kasus TB.
''Sejak tahun lalu hingga tahun ini, anggaran kesehatan di Surabaya mencapai 11 persen dari APBD,'' terang Reni.
Persentase itu lebih tinggi daripada kewajiban nasional yang mencapai 10 persen.
Untuk TB, anggaran penanganannya masuk pos jenis penyakit menular. Tahun ini anggarannya mencapai Rp 14 miliar.
Jumlah tersebut naik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 13,8 miliar. (elo/c16/git/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia