jpnn.com - DUA drama Korea Selatan (drakor) yang sedang tayang saat ini mendapatkan kritikan dari netizen di negara tersebut.
Kedua drama itu yaitu Backstreet Rookie dan It's Okay to Not Be Okay. Ada sebanyak 50 komplain dialamatkan untuk It's Okay to Not Be Okay di laman resmi Komisi Standar Komunikasi Korea (KCSC).
BACA JUGA: Lagu Rossa Versi Bahasa Korea, Cocok untuk Soundtrack Drakor
Isi cerita dalam drama itu dianggap menampilkan konten pelecehan.
Dalam episode 3 yang tayang pada 27 Juni lalu, Moon-young (Seo Yea-ji) masuk ke ruang ganti laki-laki dan melihat Gang-tae (Kim Soo-hyun) yang hendak berganti pakaian. Moon-young juga menyentuh badan Gang-tae di luar kemauannya.
BACA JUGA: Jadikan Drama Korea Alasan Kenaikan Tagihan, PLN Disemprit DPR
Moon-young memang digambarkan sebagai pengidap gangguan kepribadian yang mendorongnya terus menganggap Gang-tae sebagai sebuah keindahan dan memperlakukan laki-laki itu sebagai miliknya. Terkait komplain, pejabat KCSC mengatakan pertimbangan untuk It's Okay to Not Be Okay belum diputuskan.
Selain itu, KCSC kebanjiran keluhan terhadap penayangan Backstreet Rookie, drama terbaru Ji Chang-wook bersama Kim Yoo-jung.
Salah satunya adalah kekhawatiran adegan dewasa dalam drama. Sebab, Backstreet Rookie sejatinya hasil adaptasi komikweb yang memang memiliki banyak adegan dewasa.
BACA JUGA: Cover Lagu Blackpink Versi Koplo, Via Vallen Banjir Kritik, Dibilang Terlalu Maksa
Komikweb yang memiliki judul serupa tersebut berisikan adegan dewasa perempuan di bawah umur.
Termasuk menonjolkan romansa antara karyawan di bawah umur dengan laki-laki dewasa yang menjadi manajer di tempat kerjanya.
Kala itu, Sutradara Lee Myung-woo memastikan Backstreet Rookie merupakan drama yang bisa ditonton semua umur bahkan bersama keluarga.
"Kami hanya mengambil energi positif dari dua karakter utama dalam komik," tutur Lee Myung-woo.
Tapi, komplain terus mengalir ketika episode pertama drama tersebut tayang. Netizen menyoroti adegan perempuan di bawah umur yang menggoda laki-laki dewasa hingga menggambarkan prostitusi yang dilarang oleh hukum Korea Selatan. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia