Ada Apa Dengan Pelita Jaya?

Hari Ini, Stadium Hadapi Tantangan Muba

Selasa, 21 Februari 2012 – 13:42 WIB
DENPASAR - Ada apa dengan Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta ?. Dalam dua hari, juara regular season Flexi NBL Indonesia musim lalu itu dipukul dua kali oleh tim yang secara kualitas berada di bawah. Kalau sebelumnya Muba Hangtuah IM Sumatera Selatan yang menaklukkan, kemarin Stadium yang mengangkangi PJ dengan skor 80-77.

Tahun ini, GOR Merpati Denpasar rupanya sangat tidak bersahabat dengn PJ. Ini kontras dengan musim lalu, saat Erick Sebayang dkk menyapu bersih semua laga.

Mentalitas pemain PJ rupanya belum pulih benar ketika sehari sebelumnya, secara mengejutkan digulung Muba. Ini sangat terlihat sejak kuarter awal. Permainan PJ tidak konsisten meski mampu unggul delapan poin hingga halftime.  Buktinya, Stadium bisa mengejar hingga berselisih sepuluh poin sampai awal kuarter ke empat.

Seperti melawan Muba, pemain PJ sempat menyengat dan berbalik unggul saat pertandingan kurang empat menit. Tembakan three poin dari Andy Batam Poedjakesuma dan Ary Chandra membuat PJ unggul setengah bola (70-69).

Namun PJ tidak memanfaatkan momentum itu dengan baik. Sebaliknya, Stadium bermain penuh determinasi hingga memaksa PJ melakukan banyak sekali turn over.

Sejatinya PJ berpeluang menyamakan kedudukan saat waktu kurang 25 detik. Namun sayang, Batam hanya memanfaatkan satu dari dua kali free throw dan membuat PJ tertinggal setengah bola 77-76.

Di sisi lain, pemain Stadium Chandra Yusran mampu menuntaskan dua free throw di sepuluh detik terakhir. Dan akhirnya shooting guard Merio Ferdiansyah memantapkan kemenangan timnya dengan satu kali free thrownya pada detik akhir laga.

Merio menjadi bintang kemenangan Stadium dengan 21 poin dan enam rebound. Dia amat gembira dengan hasil ini. Bahkan top skorer sementara NBL Indonesia itu sempat melakukan sujud syukur di lapangan usai sesaat usai laga.

"Saat kami tertinggal setelah unggul jauh, kami mencoba tenang. Jujur kami mendapat pressure yang besar. Namun saya katakan ke temen-temen, menang atau kalah gak masalah. Yang penting kami fight demi harga diri. Saya bersyukur kepada Tuhan untuk hasil ini," kata Merio.

Head Coach Stadium Abdurrachman Padang menuturkan anak asuhannya bermain amat enjoy. Dia memuji penampilan pemainnya yang berlaga dengan fighting spirit yang tinggi. "Mungkin ini euphoria terbesar yang rasakan anak-anak. Kemenangan ini amat bermakna. Semoga anak-anak terus konsisten manjaga penampilan," kata Momon?panggilannya.

Sebalik nya kubu PJ sangat terpukul dengan dua kekalahan ini. Kamar ganti PJ begitu hening. Hanya terdengar suara head coach Rastafari Horongbala yang dengan keras memarahi para pemainnya. Ketua Umum PJ Andiko Ardi Purnomo mengatakan para pemainnya sama sekali tidak ngotot untuk mengejar kemenangan. Padahal secara skill, mereka berada di atas Stadium.

"Anak-anak nggak fokus. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Kami akan melakukan team meeting dan evaluasi untuk membahas hal ini. Kalau dibutuhkan, saya juga akan mendatangkan motivator," kata Diko --panggilannya.

Stadium sendiri akan menghadapi laga berat hari ini melawan Muba. Partai ini akan sangat seru karena keduanya adalah kuda hitam paling bersinar di NBL Indonesia. "Team work Muba bagus. Padahal mereka pemain muda dan tanpa bintang. Faktor pelatih Nath Canson harus kami waspadai," papar Momon.

Kubu Muba juga menilai hal yang sama. "Bagi saya, laga paling penting di seri IV adalah melawan Stadium. Kami harus mengambil kemenangan untuk menjaga persaingan," ujar guard Muba Agustinus Dapas Sigar. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menjaga Asa Dua Gelar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler