jpnn.com - CHANGZHOU - Tommy Sugiarto dan Dionysius Hayom Rumbaka sempat melambungkan asa Indonesia untuk memiliki tunggal putra nan hebat. Keduanya tampil hebat di Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013.
Ketika itu, Tommy dan Hayom sukses melenggang ke babak semifinal. Meski tak bisa menembus partai final, hasil tersebut dianggap sebagai sebuah lompatan besar. Apalagi, setelah itu, Tommy sukses menjadi juara di Singapura Open Superseries.
BACA JUGA: Indonesia Terjunkan 887 Atlet di SEA Games
Namun, setelah itu performa keduanya mulai menurun. Di Kejuaraan Dunia 2013, Tommy hanya sanggup bertahan hingga babak perempat final. Hayom bahkan hanya sanggup bertahan hingga fase babak kedua.
Tapi, hasil paling buruk terjadi di Tiongkok Masters Superseries. Keduanya sama-sama menelan kekalahan di babak pertama. Tommy dibekuk wakil Jepang, Momota Kento dua set langsung 17-21, 14-21.
BACA JUGA: Renang Berani Target 10 Emas di ISG
Sementara, Hayom menuai kekalahan nan memalukan. Pebulutangkis asal DI Jogjakarta tersebut dibekap peringkat 251 dunia asal Tiongkok, Zhou Wenlong lewat pertarungan rubber set dengan skor 19-21, 21-19, 10-21.
Akibat kekalahan tersebut, Indonesia tak memiliki wakil lagi di nomor tunggal putra. Ada apa Tommy-Hayom? Pelatih Timnas, Joko Suprianto menyoroti keragu-raguan yang ditunjukkan Hayom dalam pertandingan tersebut.
BACA JUGA: Lorenzo Bidik Kemenangan di Misano
“Hayom terlihat ragu-ragu main cepat. Sementara musuhnya terus bermain cepat. Musuh juga banyak memberi bola datar. Hayom tidak terbebani. Namun, dia memang ragu-ragu,” ujar Joko. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Knicks Tambah Dua Pemain Lagi
Redaktur : Tim Redaksi