Ada Daerah tak Mau Gelar Tes Covid-19 Massal, Ini yang Dilakukan Pak Ganjar

Senin, 03 Agustus 2020 – 21:35 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo memimpin rapat evaluasi penanganan Covid 19 di Jawa Tengah. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Sejumlah daerah di Jawa Tengah dikabarkan tidak mau menggelar tes corona massal untuk mendeteksi persebaran COVID-19.

Alasannya karena khawatir dinilai citra daerah sebagai penyebab penyebaran covid-19. Meski begitu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak hilang akal terhadap masalah itu.

BACA JUGA: Tak Ada yang Menyangka Ganjar Jauh-jauh Bawa Kurbannya ke Desa Terpencil dekat Jurang itu

Saat ditanya tentang adanya daerah di Jateng yang enggan melakukan tes massal, Ganjar menerangkan telah menerjunkan tim kesehatan dari Provinsi Jateng ke daerah-daerah itu untuk melakukan pengecekan.

"Udah kami tes. Kami cek sendiri dari Pemprov. Dan ternyata, itu ada yang positif," kata Ganjar ditemui usai memimpin rapat evaluasi penanganan COVID-19 di kantornya, Senin (3/8/2020).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ada Hal Mistis Apa di Istana? Calon Kapolri Jenderal Bintang Dua, Oh Jaksa Pinangki

Menurut Ganjar, tes massal adalah salah satu cara untuk menurunkan penularan COVID-19. Untuk itu, dia selalu meminta bupati/wali kota se-Jateng gencar melakukan tes tersebut.

"Sekali lagi saya ingatkan, jangan takut soal citra. Dan daerah yang sudah mulai menguning atau menuju hijau jangan senang dulu, sekarang penambahan ke merah hampir merata di semua daerah," terangnya.

BACA JUGA: Pak Ganjar Berencana Siapkan Denda untuk ASN Pelanggar Protokol Kesehatan

Dari laporan tim ahli penanganan COVID-19, tingkat persebaran COVID-19 di Jateng hampir merata. Angka reproduksi efektif atau RT pada minggu ke-31 meningkat dibanding minggu ke-30.

"Peningkatan ini terjadi terus menerus selama empat minggu terakhir. Artinya apa, ini serius," ucapnya.

Untuk daerah dengan angka reproduksi efektif di atas satu, bertambah enam kabupaten/kota dan menjadi 25 kabupaten/kota. Dengan hasil itu, maka penambahan hampir terjadi di semua daerah.

"Kabupaten Jepara tertinggi dan kami pantau terus, termasuk Solo Raya dan eks karesidenan Kedu yang menjadi perhatian kami. Untuk itu, saat ini kami mengoptimalkan koordinator wilayah di enam eks karesidenan untuk membantu menyelesaikan persoalan-persoalan itu," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut ada kepala daerah di Jateng yang enggan melakukan tes massal karena khawatir angka positif COVID-19 di daerahnya membengkak.

Dia pun meminta semua kepala daerah di Jateng jujur dan tidak takut citra dengan cara terus mengejar kasus positif COVID-19, agar bisa dilakukan penuntasan. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler