JAKARTA - Bumi Cendrawasih kembali membara dengan aksi penembakan yang menewaskan delapan anggota TNI. Menurut Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto, dari hasil penelusuran sementara intelijen di Papua ada beberapa kelompok pengacau yang sering melakukan aksi penyerangan dan penembakan.
Untuk aksi yang baru terjadi di Puncak Jaya, Kamis (21/2) tadi, diduga kuat pelakunya adalah dua kelompok. Yaitu kelompok Goliath Tabuni dan Murib. "Berdasarkan perkiraan intelijen yang dimiliki aparat, daerah Distrik Tingginambut Kabupaten Puncak Jaya diindikasikan merupakan tempat aktivitas kelompok bersenjata Goliath Tabuni yang sering beraksi," ujar Djoko dalam jumpa pers di kantornya Jalan Medan Merdeka Barat nomor 15, Jakarta Pusat, Kamis sore.
Di distrik Tingginambut itu, dua anggota TNI menjadi korban penyerangan kelompok sipil bersenjata itu, yaitu korban tewas Pratu Wahyu Bowo dan korban luka tembak lengan kiri yaitu Lettu Inf Reza.
Sementara itu, kelompok bersenjata pimpinan Murib, kata Djoko, diduga sering melakukan aktivitas di Distrik Sinak. Di distrik itu terdapat tujuh anggota TNI yang menjadi korban penembakan.
Menurut Djoko, sejumlah kelompok di Papua ini ada yang berhubungan secara langsung dan ada juga yang tidak. Setelah melakukan penyerangan, mereka biasanya langsung melarikan diri ke hutan yang sulit dijangkau oleh aparat keamanan.
"Bahwa mereka melakukan upaya balas dendam, bisa saja terjadi. Tapi belum ada laporan. Kami belum ketemu orangnya dan kelompoknya. Ini kan baru indikasi. Jadi harap bersabar. Secara perkiraan intelijen itu ada tapi kita enggak boleh gegabah. Syukur kalau mereka mendeklare akan bertanggungjawab," kata Djoko. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi Disarankan Hindari Khotbah soal Moral
Redaktur : Tim Redaksi