jpnn.com - Belum banyak orang yang tahu bahwa salah satu manfaat puasa adalah untuk mempercepat mendapatkan keturunan. Ya, salah satu aspek yang mendukung kesuksesan program hamil dari pasangan suami istri adalah kondisi kesuburan mereka.
Makin subur mereka, maka makin tinggi pula tingkat keberhasilan untuk punya momongan. Untuk mewujudkan hal itu, ternyata, bisa dilakukan dengan berpuasa. Tak percaya? Berikut penjelasan medisnya supaya Anda semakin bersemangat untuk menjalankan ibadah puasa.
Manfaat Puasa bagi Kesuburan Wanita
BACA JUGA: Program Insentif Dorong Ibu Hamil Berhenti Merokok
Jonathan Tilly dan tim penelitiannya dari Harvard Medical School, pernah bekerja sama dengan Massachusetts General Hospital (MGH) untuk menelaah soal pengaruh puasa terhadap kesuburan wanita.
Melalui dua ekor tikus betina dewasa, salah satu tikus itu diberi makanan sebanyak-banyaknya, selama tujuh bulan. Sementara itu tikus lainnya, dilakukan hal sebaliknya –yaitu membatasi asupan makanannya.
BACA JUGA: Ini Keistimewaan yang Didapat Ibu Hamil dan Menyusui Selama Pandemi Corona
Hasilnya, tikus yang makan banyak mengalami penurunan jumlah sel telur. Sementara tikus yang ‘berpuasa’ terlihat memiliki alat reproduksi yang lebih sehat.
Selain tikus, para peneliti juga pernah mencoba metode tersebut pada monyet betina dan mendapat kesimpulan serupa. Intinya, saat wanita menjalani puasa, tubuhnya justru memproduksi jumlah sel telur lebih banyak dan kadar gula darah yang lebih baik.
BACA JUGA: Istri Hamil Saat Pandemi Corona, Raditya Dika: Logikaku di Atas Emosi
Kondisi tersebut tentu akan memengaruhi hormon reproduksi, sehingga melancarkan siklus haid dan juga produksi sel telur.
Jadi, berpuasa agar cepat hamil memang dapat Anda lakukan. Dengan mengurangi asupan kalori, umur reproduksi pun akan semakin panjang.
Manfaat Puasa bagi Kesuburan Pria
Puasa rupanya tak hanya menjadi cara meningkatkan kesuburan wanita. Ibadah yang satu ini juga bisa dijadikan cara meningkatkan kesuburan pria.
Hal tersebut sudah diteliti sejak lama oleh dr. Samir Abbas dan dr. Abdullah Basalamah dari Fakultas Kedokteran Universitas King Abdul Aziz.
Terdapat 21 responden pria yang ikut serta dalam penelitian itu. Delapan di antaranya merupakan pria sehat, 10 pria lainnya memiliki jumlah sperma yang sedikit, dan sisanya tidak memiliki sel air mani.
Sampel darah serta sperma mereka diambil di bulan Sya’ban (sebulan sebelum Ramadan), Ramadan, dan bulan Syawal. Sampel tersebut diambil untuk diperiksa hormon testosteron, lemotin, dan hormon perangsang folikelnya (FSH).
Peneliti melaporkan, ada perubahan signifikan pada responden sehat selama dan setelah menjalani puasa. Kondisi hormon kejantanan atau testosteron mereka meningkat!
“Volume sperma dan jumlah total sperma mereka bertambah selama bulan Ramadan," kata sang peneliti. Tim peneliti juga melakukan pemeriksaan data statistik rumah sakit yang menyebut semakin banyak ibu hamil di bulan Syawal.
Lalu, bagaimana dengan para pria yang kekurangan air mani? Nah, peneliti mencatat, manfaat puasa juga dirasakan oleh mereka. Kadar hormon FSH menjadi lebih sedikit, sehingga testis bekerja lebih optimal dalam memproduksi sel air mani.
"Puasa memiliki pengaruh bermanfaat pada pembentukan sperma, baik melalui perubahan hormon maupun pengaruh langsung pada kedua testis," tambahnya.
Sekalipun ibadah puasa katanya menurunkan gairah, pada kenyataan, itu sama sekali tidak mengurangi performa para pria saat di ranjang.(Klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy