jpnn.com - Pameran otomotif tahunan di Swiss lebih dari satu abad, yaitu Geneva International Motor Show diumumkan tidak akan digelar lagi mulai tahun depan.
Geneva Motor Show yang sudah berlangsung sejak 1905 ditutup, karena kompetisi dan tantangan industri otomotif.
BACA JUGA: Geneva Motor Show 2020 Dibatalkan Imbas Epidemi Virus Corona
Presiden Comite Permanent du Salon International de l'Automobile Foundation Alexandre de Senarclens, penyelenggara Geneva Motor Show, sangat menyayangkan keputusan yang mereka ambil.
"Namun, kekurangan ketertarikan dari manufaktur terhadap Geneva Salon dalam konteks kesulitan industri, kompetisi dari pameran Paris dan Munich yang disukai oleh industri domestik, dan persyaratan tingkat investasi untuk memelihara pameran seperti itu menjadi pukulan telak untuk (Geneva Motor Show) edisi mendatang," kata Senarclens.
BACA JUGA: Mobil Terbang Pal-V di Geneva Motor Show 2019, Harga Rp 8 Miliar Lebih
Dia juga mengonfirmasi bahwa Geneva Motor Show tidak akan kembali, karena kondisi pasar otomotif Eropa tidak lagi kondusif bagi mereka.
Geneva Motor Show mendapat pukulan berat sejak dunia dilanda pandemi COVID-19, yang membuat penyelenggara tidak bisa menggelar acara pada 2020, 2021, 2022 dan 2023.
BACA JUGA: Geneva Motor Show 2019: Kia Janjikan Konsep Mobil Listrik yang Bikin Merinding
Ketika kembali tahun ini, hanya sekitar 20-an pabrikan yang berpartisipasi.
Geneva Motor Show pertama kali digelar pada 1905, saat itu mereka memamerkan mobil-mobil ikonik seperti Jaguar E-Type, Porsche 917 dan Audi Quattro.
Belakangan, Geneva Motor Show juga menjadi tempat peluncuran Lamborghini dan Ferrari.
Autocar melaporkan sebelumnya penyelenggara berencana membuka kembali Geneva Motor Show pada 17 Februari 2025. Tahun lalu penyelenggara juga mengadakan Qatar Motor Show. (reuters/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aston Martin Lagonda Siapkan Konsep All-Terrain di Geneva Motor Show 2019
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha