JAKARTA – Terbongkarnya kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games, Jakabaring, Palembang dan kasus gratifikasi proyek Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-18 Provinsi Riau, memerlihatkan dunia olahraga kerap menjadi sasaran empuk korupsi.
Namun, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Malaranggeng, menepis kalau hanya proyek di bidang olahraga saja yang kerap menjadi sasaran korupsi.
“Kalau korupsi kan bukan hanya soal olahraga, tapi di segala macam ada saja penyimpangan,” kata Andi, kepada wartawan, di sela-sela rapat kerja dengan Komisi X DPR, Jumat (20/4), di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
“Jadi, siapa yang melakukan ya harus bertanggung jawab secara hukum. Tapi, yang tidak salah, ya tidak usah (bertanggungjawab),” kata Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat, itu.
Seperti diketahui, dalam kasus Wisma Atlet, terdakwa bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazarudin, divonis empat tahun 10 bulan penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jumat (20/4).
Kasus ini juga menyeret bekas Wakil Sekjen Partai Demokat, Angelina Sondakh, Sekretaris Menpora Wafid Muharam, pengusaha Rosa, dan lainnya. Sedangkan kasus PON Riau, sejauh ini KPK sudah menetapkan empat tersangka.
Yakni, anggota DPRD Riau, M. Faisal Aswan dan Muhammad Dunir, Kepala Seksi Pengembangan Sarana Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemprov Riau Eka Dharma Putra, dan staf PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero, Rahmat Syaputra.
“Proses hukum berjalan terus, tentu saja ini proses tersendiri. Tapi, kesuksesan PON juga harus berjalan dengan baik,” kata Andi Malaranggeng. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituding Takut, KPK Kini Siapkan Pemeriksaan Anas
Redaktur : Tim Redaksi