jpnn.com, JAKARTA - Keseharian Ketua PKB DKI Jakarta Kiai Hasbiallah Ilyas diangkat menjadi sebuah serial berjudul Baba Hasbi The Series.
Kiai Hasbi pun didapuk menjadi pemeran utama dalam serial yang diproduseri Mila P Damanik ini.
BACA JUGA: Terlibat Satu Web Series, Rizky Nazar Sebut Syifa Hadju Obat Suntuk
Sang produser mengungkap alasan dirinya membuat drama seri tersebut. Menurutnya, sosok Kiai Hasbi layak menjadi ikon PKB Jakarta.
"Beliau tokoh Betawi, humoris, dan tidak melepaskan atribut sebagai Ketua PKB Jakarta," kata Mila, dalam lauching film Baba Hasbi The Series di Jakarta, Kamis (31/3).
BACA JUGA: Kiai Hasbi Dinilai Berpotensi Pimpin DKI Jakarta
Menariknya, kata Mila, anak-anak muda banyak dilibatkan dalam serial yang tayang di kanal YouTube PKB Jakarta TV di bulan Ramadan.
"Kekinian bangetlah ceritanya, ada unsur dakwahnya karena ini Ramadan ya, dan ada kisah cintanya," papar Milia.
BACA JUGA: Nikita Mirzani Tuding Dewi Perssik Aborsi Sampai 5 Kali, Waduh
Mila mengungkapkan kisah cinta segitiga melibatkan Duloh yang diperankan oleh Fihriz, sebagai anak lelaki Baba Hasbi, dengan Juleha, yang diperankan oleh Azizah.
“Sementara cinta lainnya adalah dengan wanita lain, siapa ya? Tonton aja deh ya, Menarik lah kisah cinta anak legislator Baba Hasbi,” tukasnya.
Sekretaris DPW PKB Muhammad Fauzi mengatakan bahwa program ini bagian dari ikhtiar merebut suara langit Jakarta.
"Kami tahu YouTube menjadi salah satu rujukan tontonan publik, ini usaha kami meraih simpati," kata Fauzi yang ikut bermain di salah satu episode.
Kiai Hasbi mengaku tidak kesulitan memainkan perannya, Sebab, kata dia, cerita dalam serial itu adalah kesehariannya.
"Apa adanya saya tanpa set up malah kadang keluar dari naskah, enggak ada keren-kerenan pakaian mewah, ya, biasa saja sarungan," tuturnya.
Soal pesan Dakwah dalam serial Ramadan sebanyak 10 episode itu, Kiai Hasbi memahami bahwa sudah bukan zamannya berdakwan dengan cara monolog yang membosankan.
"Ini sudah zamannya digital, kami ikut kemauan anak-anak muda. Semangatnya, kan, jelas. Pertama dakwah dan kedua kreativitas yang perlu didukung," ujarnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh