jpnn.com - jpnn.com - Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan menepis anggapan yang menyebut Polri melakukan kriminalisasi terhadap ulama ataupun aktivis yang gencar menyuarakan penangkapan atas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini menjadi terdakwa penodaan agama.
Perwira tertinggi di Polda Metro Jaya itu menegaskan, kepolisian tidak mengenal kriminalisasi terhadap masyarakat. Karenanya Iriawan justru mempertanyakan makna kriminalisasi.
BACA JUGA: Rizieq FPI: Seharusnya Ulama Bukan Dikriminalisasi
"Tidak ada kriminalisasi. Apa itu kriminalisasi? Mencari perkara-perkara, kan begitu," kata Iriawan di halaman gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/2).
Dia menambahkan, polisi memang mendapatkan laporan dari masyarakat tentang adanya dugaan tindak pidana. Polisi pun menindaklanjutinya.
BACA JUGA: Aksi 212 Jilid I Aman, Kok Ulama Jadi Sasaran?
Menurut dia, polisi berkewajiban menerima dan menindaklanjuti laporan yang disampaikan masyarakat. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menyelidiki laporan yang masuk. Jika ditemukan bukti permulaan, maka dinaikkan ke tingkat penyidikan.
"Jadi kami para polisi tidak ada melakukan kriminalisasi, apalagi kepada ulama. Laporan ada semua, kami tidak ngarang-ngarang," ujar mantan Kapolda Jawa Barat itu.
BACA JUGA: Temui Massa 212, Habib Rizieq Ambil Alih Orasi
Iriawan menegaskan, tidak masalah baginya jika ada kelompok yang mengadukan dugaan kriminalisasi kepada Komisi III DPR. "Nanti mungkin Komisi III akan berkoordinasi dengan kami untuk kita berdiskusi," paparnya.
Lebih lanjut Iriawan mengatakan, polisi akan membuka semuanya untuk membuktikan tidak pernah ada kriminalisasi yang dilakukan. Sebab, katanya, Polda Metro Jaya memang punya bukti lengkap.
"Kami laporannya ada, bukti permulaannya ada, penyelidikannya ada, pemeriksaan saksinya ada. Itu ada, lengkap semua," ungkapnya.
Dia mengatakan, di satu sisi ada juga beberapa oknum anggota Polri yang menjadi korban. Seperti saat mengamankan aksi di depan Istana Negara. Menurut dia, itu semua ada visum maupun bukti-bukti lainnya.
"Justru kami pertanyakan salah kami apa sampai dianiaya, sampai masuk rumah sakit, sampai kena ginjalnya. Justru kami pertanyakan itu," tujar perwira tinggi Polri yang berpengalaman di reserse itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Habib Rizieq Santai di Puncak, Ikut Aksi 212 gak Bib?
Redaktur & Reporter : Antoni